Jumat 28 Jun 2019 14:15 WIB

Petrokimia Gresik Ekspor 157 Ribu Ton Urea pada Semester I

Ekspor urea dilakukan ke Filipina dan China

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nidia Zuraya
Pupuk produksi PT Petrokimia Gresik
Foto: DEPTAN.GO.ID
Pupuk produksi PT Petrokimia Gresik

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Petrokimia Gresik (PG) membukukan catatan ekspor pupuk jenis Urea sebesar 157,3 ribu ton pada Semester I-2019. Angka ini jauh melebihi capaian ekspor Urea PG pada Semester I tahun sebelumnya.

Direktur Pemasaran PG, Meinu Sadariyo menjelaskan, sepanjang smester I-2019, Juni menyumbang catatan ekspor terbesar dengan total kuantum 70,1 ribu ton dalam tiga kali ekspor. Terbaru, ekspor dilaksanakan 26 Juni 2019, sebanyak 5 ribu ton ke Filipina. Sebelumnya, PG juga mengekspor 20 ribu ton Urea ke Sri Lanka tepatnya pada 23 Juni 2019.

Baca Juga

"Kemudian pada 12 Juni 2019, PG mengekspor 45,1 ribu ton pupuk Urea menggunakan kapal MV Tomini Dynasty ke India. Ini menjadi rekor terbesar PG sepanjang sejarah ekspor urea dalam sekali muat,” kata Meinu melalui siaran persnya, Jumat (28/6).

Meinu mengatakan, situasi ini membuktikan, meskipun selama ini PG lebih dikenal di pasar NPK, namun juga mampu bersaing di pasar Urea. Dimana di tengah tingginya pasokan Urea (oversupply) dan rendahnya harga Urea di pasar internasional, PG mampu bersaing hingga melakukan ekspor ke beberapa negara.

Sebelumnya, pada bulan April dan Mei 2019, PG telah mengekspor pupuk Urea ke India masing-masing sebanyak 24,5 ribu ton dan 20,4 ribu ton. Sehingga, total kuantum ekspor Urea PG ke India sebesar 90 ribu ton hingga Juni 2019.

Selain India, PG juga mengekspor Urea ke Filipina dan China. Hingga Juni 2019, total kuantum ekspor ke Filipina sebesar 22,8 ribu ton yang dilakukan dalam tiga kali ekspor. Sedangkan ekspor Urea ke China dilaksanakan pada Mei 2019 dengan total kuantum 24,5 ribu ton.

Meinu menegaskan, ekspor dilakukan Petrokimia Gresik setelah tuntas memenuhi alokasi subsidi petani di tanah air. Produksi Urea Petrokimia Gresik cukup besar setelah beroperasinya Pabrik Amoniak-Urea (Ammurea) II pada pertengahan 2018.

"Sehingga kami bisa mengekspor Urea dalam jumlah yang lebih besar, namun dengan tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri" ujar Meinu.

Meinu menjelaskan, langkah ekspor pupuk yang dilakukan, selaras dengan kebijakan holding PT Pupuk Indonesia (Persero). Dimana perusahaan didorong dapat berkontribusi dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Terlebih, saat ini Indonesia tengah mengalami defisit neraca perdagangan. Sehingga peningkatan nilai ekspor sangat diperlukan untuk menyumbang devisa negara sekaligus mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

“Langkah ekspor ini merupakan salah satu upaya Petrokimia Gresik dalam mendukung pemerintah meningkatkan nilai ekspor nasional untuk mengurangi defisit neraca perdagangan, sekaligus mewujudkan diri sebagai perusahaan yang dapat memberikan solusi bagi sektor agroindustri,” kata Meinu.

Ekspor Urea ini melengkapi catatan ekspor NPK dan NPS berbagai formula yang telah dilakukan PG ke berbagai negara di berbagai benua. Meinu menjelaskan, PG yang saat ini tengah menjalankan transformasi bisnis, akan terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan penjualan baik di pasar domestik  maupun internasional.

“Beberapa negara sudah kami jajaki sebagai upaya meningkatkan penjualan pupuk di pasar internasional. Tentunya dengan tidak mengabaikan pemenuhan kebutuhan pupuk subsidi di tanah air,” ujar Meinu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement