Kamis 27 Jun 2019 17:13 WIB

Blue Bird Menanti Perpres Mobil Listrik

Blue Bird berencana untuk dapat mengoperasikan sebanyak 200 mobil listrik hingga 2020

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
TAKSI LISTRIK. Awak armada e-Taxi Silver Bird memperagakan pengisian baterai mobil Tesla X75 di Port Charging Bluebird di Jakarta, Senin (22/4).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
TAKSI LISTRIK. Awak armada e-Taxi Silver Bird memperagakan pengisian baterai mobil Tesla X75 di Port Charging Bluebird di Jakarta, Senin (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Blue Bird Tbk menanti peraturan presiden (perpres) untuk mengatur operasional mobil listrik di Indonesia. Direktur Utama Noni Purnomo mengatakan hal tersebut sangat ditunggu, terlebih Blue Bird sudah meluncurkan mobil listrik sebanyak 25 unit BYD dan 4 unit Tesla sejak Mei 2019 sebagai program percobaan.

Untuk itu, Noni menegaskan saat ini Blue Bird belum bisa menentukan apakah ada penambahan unit mobil listrik lagi atau tidak hingga akhir tahun ini karena masih menunggu perpres tersebut. “Pemerintah regulasinya bagaimana? Supaya mobil listrik ini digunakan kendaraan umum itu harus ada benefit juga,” kata Noni di Pool Blue Bird Narogong, Bekasi, Kamis (27/6).

Baca Juga

Sebab, kata dia, penggunaan mobil listrik akan sangat bermanfaat untuk mengurangi polusi udara. Hanya saja, Noni menegaskan hal tersebut akan terjadi jika penggunaan mobil listrik tidak hanya untuk kendaraan umum saja namun semua pengguna kendaraan roda empat.

Noni menegaskan selama program percobaan menggunakan mobil listrik tersebut juga akan melihat bagaimana respons masyarakat. “Kira-kira masyarakat dukungannya bagaimana? Tapi ternyata kita sudah coba, Alhamdulillah semua lancar. Dulu ada yang berpikir di tengah jalan listriknya habis, kalau banjir kesetrum itu semua tidak kejadian,” jelas Noni.

Dia menegaskan pengetesan yang sifatnya teknis tersebut memberikan hasil yang baik dan tidak ada kendala. Untuk itu, Noni menegaskan saat ini Blue Bird juga sudah bekerja sama dengan Bandara Soekarno-Hatta.

“Kami punya tempat khsusus untuk elektrik taksi (di Bandara Soekarno-Hatta). Tapi kan mobilnya baru ada 25. Kalau proyek ini bisa didukung semua pihak kami akan tambahkan lagi,” tutur Noni.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan beroperasinya taksi listrik Blue Bird semakin menegaskan konsep eco airport di Terminal 3 Soekarno-Hatta. Awaluddin mengatakan taksi listrik Blue Bird juga meningkatkan daya saing dan citra Bandara Soekarno-Hatta.

“Kami yakin taksi listrik ini juga membuat standar pelayanan bandara meningkat ke level yang lebih tinggi khususnya di sektor transportasi publik,” ujar Awaluddin beberapa waktu lalu.

Awaluddin memastikan saat ini Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sudah mengimplementasikan Intelligence Building Management System. Teknologi tersebut agar Terminal 3 beroperasi sebagai eco airport dengan mengatur pengeluaran air, penggunaan listrik, dan sebagainya.

“Kami mengharapkan kerja sama dengan Blue Bird dalam menghadirkan taksi listrik menjadi stimulus agar konsep eco airport dapat menyentuh lebih luas lagi ke sektor lainnya di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Muhammad Awaluddin. 

Blue Bird berencana untuk dapat mengoperasikan sebanyak 200 mobil listrik hingga tahun 2020. Dengan begitu diprediksi mampu menghilangkan 434,095 kilogram emisi karbon dioksida atau konsumsi BBM sebanyak 1,8 juta liter. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement