REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kunjungan kenegaraan Presiden Argentina Mauricio Macri ke Indonesia pada Rabu (26/6) diharapkan mampu mendorong kinerja ekspor nasional ke negara-negara Amerika Latin. Apalagi, neraca dagang Indonesia ke Argentina saat ini masih defisit dengan total nilai perdagangan kedua negara sebesar 2 miliar dolar AS.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan, perdagangan dan investasi memang menjadi salah satu topik utama dalam perbincangan antara dua pimpinan negara di Istana Bogor hari ini. Indonesia, ujar Retno, masih ingin memperluas pasar ekpsor ke Argentina dengan mengandalkan produk pertanian dan perkebunan.
Presiden Jokowi juga sudah mengutus Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk bergegas ke Argentina demi mempromosikan komoditas pangan seperti manggis dan nanas. Selain itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga diminta mencari peluang 'countertrade' untuk produk perdagangan tertentu. Skema ini tentu dijalankan antarpemerintah atau Government to Government (GtoG).
"Misalnya kita di sini mengimpor kedelai untuk pakan, nah kita mau mengeskpor apa sehingga importir ini sudah ditemukan dengan eksportir kita, demikian juga eksportir mereka ditemukan dengan importirnya," katanya.
Penjajakan dagang juga dilakukan Indonesia di sektor transportasi. Pemerintah Indonesia menawarkan produk rangkaian kereta api yang diproduksi oleh PT INKA. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Argentina yang sedang mengembangkan sistem transportasi mereka.
"Presiden Argentina akan ketemu dari PT DI dari INKA untuk membahas kerja sama yang lebih konkret di bidang penerbangan, kemudian dibidang perkeretaapian, plus menawarkan GMF untuk perawatan pesawat besar," jelas Retno.
Peningkatan kerja sama dengan Argentina juga dilakukan lantaran negara tersebut diyakini bisa menjadi gerbang dagang Indonesia ke Amerika Latin. Argentina sendiri juga merupakan anggota Asosiasi Perdagangan Negara-Negara Amerika Selatan (MERCOSUR). Retno menyebutkan, MERCOSUR saat ini sedang menjajaki kerja sama dagang dengan Uni Eropa. Diharapkan, Indonesia juga akan dilirik sebagai mitra dagang negara-negara Amerika Latin.
"Indonesia memang diprioritaskan untuk negosiasi karena Indonesia-Mercosur itu berarti Brasil, Argentina, Paraguay, Uruguay. Mereka sangat suportif dengan usulan Indonesia memiliki FTA (Free Trade Agreement) dengan Mercosur," kata Retno.