REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, total penawaran yang masuk pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (25/6) mencapai Rp 40,19 triliun. Nilai tersebut merupakan yang tertinggi sejak pertama kali dilakukan lelang SBSN pada satu dekade lalu.
Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Dwi Irianti menjelaskan, pencapaian lelang SBSN kali ini terbilang sangat positif. Dengan target indikatif Rp 6 triliun, penawaran tersebut tercatat oversubscribed 6,70 kali. "Pemerintah selanjutnya menyerap total dana Rp 8 triliun dengan memenangkan lima dan enam seri yang dilelang," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/6).
Dwi menilai, antusiasme terhadap lelang SBSN pada lelang kali ini sejalan dengan tren bullish di pasar sekunder sebagai respons positif atas perkembangan domestik dan internasional.
Dwi menambahkan, setidaknya ada tiga katalis positif yang menjadikan Indonesia sangat menarik bagi investor global. Pertama, dampak dari peningkatan rating Standard and Poor menjadi BBB pada tanggal 31 Mei 2019. Kedua, penguatan nilai tukar Rupiah yang sudah terjadi sejak beberapa hari ini. Terakhir, perbaikan neraca perdagangan pada bulan Mei 2019.
Di sisi lain, Dwi menuturkan, sikap dovish The Fed dinilai juga menjadi faktor pendorong bagi investor global untuk memindahkan dananya dari dolar AS ke instrumen investasi negara berkembang. "Investor juga optimistis dengan rencana pertemuan Presiden AS Trump dan Presiden Cina Xi Jinping pada akhir bulan ini di KTT G20 dalam mendapatkan kesepakatan dagang kedua belah pihak," ucapnya.
Hal-hal tersebut menjadi faktor penyebab masuknya asing yang tercatat net buy di pasar SBN hingga mencapai Rp 29,9 triliun dan di pasar saham mencapai Rp 1,3 triliun selama pekan lalu. Dwi juga menilai, partisipasi investor asing dalam lelang SBSN terlihat meningkat cukup tinggi.
Sebelumnya, pemerintah melakukan lelang SBSN dengan seri Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS) untuk memenuhi sebagian besar dari target pembiayaan dalam APBN 2019. Lelang dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang SBSN.