Rabu 26 Jun 2019 17:19 WIB

Pertamina Cilacap Kembangkan Pertanian Ramah Lingkungan

Pertamina memberikan pelatihan kepada petani.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Anggota kelompok tani sagu memperhatikan pengolahan sagu modern tanpa limbah, di Desa Labela, Besulutu, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (18/12). Untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan serta program pembangunan pertanian berkelanjutan menuju tahun 2030, Food and Agriculture Organization (FAO) perwakilan Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kelompok Tani Sagu (KTS) di Kabupaten Konawe menanam ratusan hektar pohon sagu serta membuat tempat pengolahan sagu modern tanpa limbah.
Foto: Jojon/Antara
Anggota kelompok tani sagu memperhatikan pengolahan sagu modern tanpa limbah, di Desa Labela, Besulutu, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (18/12). Untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan serta program pembangunan pertanian berkelanjutan menuju tahun 2030, Food and Agriculture Organization (FAO) perwakilan Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kelompok Tani Sagu (KTS) di Kabupaten Konawe menanam ratusan hektar pohon sagu serta membuat tempat pengolahan sagu modern tanpa limbah.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Pertamina Refenery Unit IV Cilacap berkomitmen melaksanakan program CSR-nya antara lain untuk pengembangkan kegiatan pertanian yang ramah lingkungan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan menggelar kegiatan pelatihan bagi petani, dengan penekanan pengembangan pertanian yang berkelanjutan.

Mewakili Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina RU IV, Tengku Muhammad Rum mengatakan bahwa kondisi alam saat ini sudah semakin tua sehingga dikhawatirkan tidak mampu lagi memberikan daya dukung untuk kebutuhan manusia. Terlebih mengingat penggunaan bahan kimia untuk pupuk di dunia pertanian semakin masif diterapkan petani.

Baca Juga

''Melalui berbagai inovasi pertanian yang telah kita lakukan,  marilah kita kembali ke alam. Apa yang sudah disediakan alam mari kita manfaatkan,'' ujar dia, dalam acara pelatihan Inovasi Sistem Pertanian Terpadu” yang berlangsung di Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Rabu (26/6).

Acara pelatihan diikuti oleh kelompok Rukun Tani Maju Desa Menganti. Dalam program pertanian ramah lingkungan ini, Tengku menyebutkan, Pertamina sebagai penggerak saja. Hasilnya tergantung para petani di lapangan. ''Kalau bapak ibu mau kembali ke alam, back to nature, ikuti pelatihan dengan seksama. Kita telah mendatangkan narasumber yang kompeten,'' jelasnya.

Dalam pelatihan tersebut, pihak Pertamina mendatangkan narasumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap dam staf pengajar Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto. ''Kegiatan seperti ini, merupakan  salah satu program kegiatan CSR Pertamina yang dilaksanakan bidang pemberdayaan masyarakat,'' jelasnya.

Selain melakukan pelatihan dalam kelas, para peserta pelatihan juga melakukan kegiatan study banding ke Unsoed Purwokerto. Dalam studi bandung tersebut, para petani berkesempatan melakukan diskusi dengan Dr Suprayogi, ahli Pertanian Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Saat studi banding, petani juga mendapat bantuan 10 unit RUBUHA (Rumah Burung Hantu), peralatan pendukung pertanian dan pelatihan inovasi pertanian terpadu, serta bantuan bibit unggul Inpago Unsoed I.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement