Rabu 26 Jun 2019 11:10 WIB

Penjualan Listrik PLN Jatim Tembus Rp 16,23 Triliun

penjualan pada Januari hingga Mei 2019 sebesar Rp 16.228.267.619.047.

Rep: Dadang Kurnia / Red: Gita Amanda
Pemasangan jaringan listrik PLN. (Ilustrasi)
Foto: MOHAMAD HAMZAH/ANTARA FOTO
Pemasangan jaringan listrik PLN. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jawa Timur (Jatim) mencatatkan peningkatan penjualan energi listrik sebesar 3,86 persen pada Januari hingga Mei 2019. General Manager PLN UID Jatim, Bob Saril mengungkapkan penjualan pada Januari hingga Mei 2019 sebesar 15.161.436 MWH. Atau jika dirupiahkan, penjualan sebesar Rp 16.228.267.619.047.

Baca Juga

"Hal ini tidak lepas dari upaya PLN untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan listrik dan meningkatkan kinerja operasi," ujar Bob melalui siaran persnya, Rabu (26/6).

Bob menambahkan, pada Mei 2019 realisasi penjualan PLN UID Jatim, meningkat sebesar 564.087 MWH yang  menunjukkan kinerja lebih baik dibanding Mei tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan terbesar didukung Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surabaya Selatan yang naik sebesar 2,76 persen dari tahun sebelumnya, atau peningkatannya sebesar 46.298 MWH.

Bob mengatakan, dalam upaya mencapai target pertumbuhan tahun 2019, pihaknya masih mengandalkan konsumsi listrik dari sektor industri, dan rumah tangga. "Peningkatan penjualan ini banyak ditopang oleh sektor industri meskipun jumlah pelanggan lebih banyak pelanggan rumah tangga," kata Bob.

Bob mengaku, PLN UID Jatim terus melakukan terobosan dalam upaya memnuhi target penjualan di 2019. Terobosan yang dimaksud yakni melalui serangkaian program menarik seperti New Super Power, yang memberikan berbagai program kemudahan layanan listrik di Jawa Timur. Kemudian ada program Sparkling Jawa Timur, atau program angsuran untuk permohonan Pasang Baru untuk Rumah Tangga daya 450 sampai dengan 1.300 VA.

Bob menjelaskan, peningkatan penjualan ini berhasil dicapai PLN UID Jatim melalui beragam upaya. Seperti mengoptimalkan peran RAM (Retail Account Marketing) dan KAM (Key Account Marketing) untuk mengenalkan produk PLN langsung kepada pelanggan. Selain itu, digelar pula kegiatan pemasaran saat Car Free Day di berbagai daerah Jawa Timur, serta keaktifan PLN untuk promosi di berbagai event besar.

"Peningkatan penjualan ini tentunya tak terlepas dari peningkatan keandalan pasokan listrik yang selalu diutamakan serta perbaikan layanan PLN dari waktu ke waktu," ujar Bob.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement