Selasa 25 Jun 2019 12:30 WIB

PLN Distribusi Jakarta Raya Catatkan Kenaikan Penjualan

PLN tercatat menjual listrik sebesar 8.118 GWh kepada 4.440.532 pelanggan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Jaringan listrik PLN, ilustrasi
Foto: Antara
Jaringan listrik PLN, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jakarta Raya mencatatkan kenaikan penjualan listrik pada triwulan pertama tahun ini. PLN Disjaya mencatatkan kenaikan penjualan listrik sebesar 5,2 persen.

General Manager PLN Disjaya, M Ikhsan Asaad menjelaskan kenaikan penjualan listrik ini juga sejalan dengan peningkatan pelanggan rumah tangga sebesar tujuh persen pada triwulan pertama tahun ini. Triwulan pertama ini, PLN tercatat menjual  listrik sebesar 8.118 GWh kepada 4.440.532 pelanggan.

Baca Juga

"Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017 kemarin, terjadi kenaikan. Karena pada 2017 kemarin kami menjual listrik sebanyak 7.715 GWh kepada 4.253.960 pelanggan," ujar Ikhsan, Selasa (25/6).

Ia menjelaskan peningkatan penjualan sebesar 403 GWh ini tidak lepas dari upaya PLN dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan listrik. Peningkatan penjualan yang ditandai dengan peningkatan konsumsi listrik ini diharapkan menjadi salah satu kontribusi PLN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di DKI Jakarta Raya.

 

"Berbagai kemudahan yang ditawarkan PLN UID Jakarta Raya kepada masyarakat dalam mendapatkan listrik antara lain dengan hadirnya aplikasi PLN Mobile yang memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kelistrikan dari PLN," ujar Ikhsan.

Ia juga menjelaskan berbagai program diskon tambah daya juga menarik minat masyarakat untuk dapat lebih menikmati kemudahan dan kenyamanan hidup dengan adanya listrik.

“Hingga minggu ke-3 Juni 2019, sudah 11.271 pelanggan yang menikmati program Gemerlap Lebaran dan 18.620 pelanggan yang menikmati program Menembus Batas. Kami harapkan dengan adanya program-program ini, PLN dapat berkontribusi kepada masyarakat untuk meningkatkan produktivitasnya serta dapat mendorong perekonomian masyarakat,” ujar Ikhsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement