Selasa 25 Jun 2019 09:31 WIB

LEN Perbaiki Sistem Sinyal KRL Senilai Rp 1,3 Triliun

Pembaruan sistem sinyal bisa meningkatkan kapasitas angkut KRL.

Sejumlah calon penumpang menunggu keberangkatan KRL Commuter Line Bogor-Jakarta di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, Ahad (9/6/2019).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah calon penumpang menunggu keberangkatan KRL Commuter Line Bogor-Jakarta di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, Ahad (9/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT LEN Industri akan memperbarui sistem persinyalan Kereta Rel Listrik (KRL) Bogor Line, Central Line, dan nantinya Loop Line dengan investasi senilai Rp 1,3 triliun.

"Kami ada tiga line, Loop Line fase 1, Bogor Line, dan Central Line. Kami lakukan revitalisasi menggunakan interlocking yang lebih baru, menggunakan automatic train yang baru," kata Manajer Penjualan dan Pemasaran PT LEN Industri Fachry Hasan, Senin (24/6).

Baca Juga

Dia mengatakan dengan adanya pembaruan sistem persinyalan, maka kapasitas angkut akan bertambah karena waktu kedatangan (headway) KRL akan lebih singkat. "Meningkatkan kapasitas dari satu juta menjadi dua juta penumpang per hari, jadi ini nantinya lebih efisien," katanya.

Selain itu, Fachry juga mengatakan akan membuat Loop Line Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang tersambung dari Terminal 1, 2, 3, dan 4 jika sudah rampung. "Yang sedang dilakukan juga beberapa proyek dalam waktu dekat itu adalah ekspansi dari kereta layang nanti akan menjadi Loop Line pada 2020," katanya.

Saat ini, LEN sedang berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II untuk merealisasikan konsep tersebut. Konsep itu diperkirakan dimulai pada 2020 dan rampung pada 2024.

Nilai investasi untuk Loop Line Kereta Layang Bandara Internasional Soekarno-Hatta senilai Rp 1,3 triliun. "Dengan adanya Terminal 4 nanti, akan ada Loop Line dari Terminal 1, 2, 3, 4, dan pada 2024 itu sudah ultimate," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement