REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- PT Pertamina memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Maluku Tengah aman. Bencana alam yang menerjang wilayah tersebut telah mengakibatkan akses jalan Trans Seram putus.
"Bencana alam yang mengakibatkan terputusnya akses jalan Trans Seram pada 6 Juni 2019, kami berkomitmen untuk terus menyalurkan BBM ke dua kabupaten yakni Maluku Tengah dan SBB," kata Operation Head Terminal BBM Masohi, Teddy Manuputty, Rabu (19/6).
Ia mengatakan, terputusnya jembatan Waikaka di perbatasan Elpaputih dan kecamatan Amalatu yang menghubungkan dua kabupaten membuat suplai normal BBM terputus, sehingga ditempuh jalur alternatif untuk proses distribusi. Pengiriman BBM melalui jalur utara (jalur alternatif) dari Terminal BBM Masohi, Maluku Tengah ke SBB dengan jarak 400 kilometer tetapi terkendala akses jalan.
Proses distribusi BBM untuk minyak tanah dilakukan dengan cara "overtap" dari mobil tangki yang siaga di jembatan yang putus. Sedangkan untuk BBM jenis premium, solar dan pertalite melalui kapal pengangkut BBM dari TBBM Masohi menuju Kairatu untuk mengisi ke mobil tangki guna penyaluran ke SPBU.
"Penyaluran dilakukan melalui laut menggunakan kapal yang disalurkan untuk mengisi ke mobil tangki dan selanjutnya akan disalurkan ke SPBU," katanya.
Ia mengakui, pascaputusnya akses jalan membuat proses penyaluran BBM membutuhkan waktu yang lebih panjang yakni mencapai enam hingga tujuh jam, dibandingkan proses penyaluran normal selama tiga jam. Sedangkan penyaluran melalui laut dibutuhkan waktu tempuh 10 -12 jam dengan rute Masohi menuju SBB, tetapi jika dibandingkan waktu tempuh normal hanya tiga jam.
"Walaupun membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama ditunjang cuaca yang kurang mendukung, tidak menyurutkan semangat petugas Pertamina untuk menghadirkan energi ke masyarakat," ujarnya.
Penyaluran BBM yang dilakukan sebanyak 120 Kiloliter (KL) untuk satu SPBU regular dan enam SPBU kompak di Pulau Seram dengan jarak tempuh 25-30 kilometer (km). Ditambahkannya, hingga saat ini akses jalan yang terputus belum bisa dilalui karena masih menunggu proses perbaikan dari pemerintah daerah, sehingga masih dilakukan cara distribusi darurat.
"Yang pasti seluruh personil pertamina siaga untuk proses mobilisasi BBM baik dari TBBM masohi didukung juga TBBM Wayame Ambon," tandasnya.