REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) IGD N Yetna Setia berharap tiga kelab bola dapat melantai di BEI pada tahun ini. Hal tersebut menyusul Bali United milik PT Bali Bintang Tbk yang telah resmi mencatatkan saham perdana (IPO) pada Senin (17/6).
Nyoman mengaku saat ini BEI sedang menjajaki Arema, Persija dan Persib untuk Go Public. "Kita approach ini tergantung dari mereka juga. Tahun ini kita minta semua bisa, target kita kan relatif cukup tinggi," ujar Nyoman di BEI, Senin (17/6).
Nyoman optimistis langkah Bali United untuk IPO bisa mengedukasi dan memotivasi kelab lainnya untuk mengambil aksi yang sama. Nyoman mengungkapkan kelab bola yang selanjutnya berpotensi untuk IPO yaitu Arema.
Nyoman berharap bisa segera bertemu dengan kedua kelab lainnya untuk membicarakan kesiapan mereka untuk IPO. Menurut Nyoman, dengan melantainya sejumlah kelab bola ini dapat turut meningkatkan anak muda pecinta sepak bola untuk berinvestasi saham.
"Rasa memiliki mereka tinggi sehingga yang kita harapkan dengan menjadi perusahaan tercatat fansnya juga menunjukkan engagement dengan cara ikut melakukan penyertaan bentuknya adalah investasi," tutur Nyoman.
Dari pencatatan saham perdananya, Bali United menargetkan memperoleh dana senilai Rp 350 miliar. Sekitar 19,1 persen dana hasil IPO ini akan digunakan untuk belanja modal perseroan. Diantaranya pengembangan fasilitas dan peralatan di stadion serta pengembangan fasilitas latihan dan akademi ekspansi outlet Bali United Store dan Playland.
Sementara itu, sekitar 20,4 persen akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Entitas Anak. Sedangkan sisanya sekitar 60,5 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan antara lain untuk merekrut pemain dan/atau pelatih yang profesional, penyelenggaraan event serta operasional klub, megastore dan akademi sepakbola.