Jumat 14 Jun 2019 16:48 WIB

Bagaimana Skema Kerja Sama Codeshare Bekerja?

Dengan codeshare, maskapai dapat memasarkan tiket rute domestik negara lain.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Aktivitas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat dikejutkan dengan adanya tangkapan layar (screenshoot) tiket pesawat China Airlines dengan nomor penerbangan CI 9798 rute Jakarta-Makassar. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan, rute China Airlines tersebut merupakan kerja sama codeshare antara maskapai tersebut dengan Garuda Indonesia.

Codeshare merupakan sebuah perjanjian bisnis penerbangan di mana dua maskapai berbagi penerbangan yang sama. Dalam kerja sama ini, kursi dapat dibeli di satu maskapai penerbangan, tetapi sebenarnya dioperasikan oleh maskapai rekanan di bawah nomor dan kode penerbangan yang berbeda.

Baca Juga

Garuda Indonesia dan China Airlines merupakan anggota dari aliansi penerbangan internasional Sky Team. Sebagai catatan, China Airlines merupakan maskapai penerbangan milik Taiwan. Karena itu, keduanya bekerja sama dalam melakukan pemasaran tiket penerbangan internasional.

Menurut Pengamat Penerbangan Arista Atmajati, kerja sama codeshare ini sudah biasa dilakukan dalam dunia penerbangan. Tidak hanya maskapai luar negeri yang memasarkan penjualan tiket rute dalam negeri, bahkan maskapai Indonesia juga menjual rute di negara lain.

"Maskapai Indonesia masuk ke Cina lebih banyak, ada Garuda yang masuk ke Beijing, Kanton, Shanghai, Hong kong, dan lainnya. Ada Citilink, Lion, Sriwijaya, itu yang dinamakan hak resiprokal alias terbang kesetaraan frekuensi," jelas Arista, Jumat (14/6).

Dia menjelaskan, China Airlines dan Garuda Indonesia telah bekerja sama puluhan tahun dalam bentuk codeshare. China Airlines hanya bisa terbang dari Taiwan ke Jakarta. Namun karena ada kerja sama codeshare dengan Garuda, maka China Airlines memiliki hak juga menjual rute di Indonesia, dalam hal ini rute Jakarta-Makassar. Jadi dalam praktiknya, rute dalam negeri akan disambung oleh pesawat Garuda sebagai maskapai operator (operating carrier).

Kendati begitu, kode penerbangan tetap China Airlines dengan nomor penerbangan empat digit yang fungsinya sebagai maskapai penjual (marketing carrier). "Yang ngangkut ke Makassar tetap Garuda tapi dengan call sign GA 123, nomor penerbangan tiga digit," paparnya.

Demikian pula sebaliknya, Garuda Indonesia hanya terbang dengan rute Jakarta-Taipei. Jika ada penumpang yang bertujuan ke Kota Kaohsiung di Taiwan Selatan, maka China Airlines yang bertindak sebagai maskapai operator yang akan menerbangkan, sedangkan Garuda Indonesia hanya bisa menjual tiket rute Jakarta-Kaohsiung.

"Ini kerja sama business to business bukan untuk meminimalisir cost, tapi justru mencari tambahan revenue," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement