REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas perdagangan mulai kembali normal pada H+3 lebaran di Pasar Induk Kramat Jati. Berdasarkan penelusuran Republika, pada Jumat (7/6) suplai bawang putih sudah tersedia dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Salah satu bandar bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Nur (44 tahun), mengatakan, suplai bawang putih sudah kembali normal sehingga harga jual ke tingkat pedagang pengecer dapat ditekan turun. Dia menyebut, untuk harga bawang putih jenis banci dipatok dengan harga Rp 27 ribu per kilogram (kg), sedangkan untuk bawang putih kualitas premium atau kating dibanderol dengan harga Rp 29 ribu per kg.
"Untuk masing-masing jenis bawang, dalam sehari kami bisa jual 4-5 ton," kata Nur saat ditemui Republika, di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (7/6).
Kendati begitu dia menyebut, harga di tingkat pedagang pengecer bervariasi sehingga kemungkinan harga kembali ke titik acuan normal belum sepenuhnya terlaksana. Meski dia optimistis, harga akan kembali normal di tingkat pedagang pengecer dalam waktu dekat ini. Stabilitas suplai tersebut dinilai Nur disebabkan tidak adanya ketentuan pembatasan permintaan kepada importir.
Menurut dia, dengan masuknya bawang putih impor sejak sebulan lalu, para pedagang dapat membeli pasokan bawang putih sesuai dengan permintaan yang ada. Hal ini, kata dia, diharapkan dapat terus berlangsung ke depannya. Salah satu sopir barang, Fikri (42 tahun), mengaku kerap mengirim 8 ton bawang putih dalam tiga kali pengiriman per hari.
"Kalau bawang putih dari sini dikirim ke Bogor sama Tangerang biasanya," kata Fikri.