Jumat 07 Jun 2019 15:34 WIB

Trump Putuskan Naikkan Tarif Barang Cina Usai Pertemuan G20

Pertemuan G20 di Jepang akan digelar pada 28-29 Juni.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Presiden Donald Trump menggelar buka bersama di Gedung Putih
Foto: Manuel Balce Ceneta/AP Photo
Presiden Donald Trump menggelar buka bersama di Gedung Putih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan mengeksekusi ancamannya terkait penerapan tarif barang Cina senilai 300 miliar dolar AS. Trump akan memukul Beijing dengan kebijakan tersebut usai pertemuan para pemimpin ekonomi terbesar dunia, G20, pada akhir bulan ini.

Hubungan antara Amerika Serikat dan Cina telah memburuk sejak Trump pada awal Mei menuduh Beijing mengingkari komitmen untuk mengubah cara melakukan bisnis dengan seluruh dunia. Sejak itu kedua belah pihak telah bertindak melawan perusahaan satu sama lain dan bertukar kata-kata kasar di bidang diplomatik. Pertikaian dua negara ini telah mengguncang pasar global dan menyapu bersih lebih dari 1,5 triliun dolar AS nilai investasi di seluruh dunia.

Trump menaikkan tarif menjadi 25 persen pada 200 miliar dolar AS barang-barang Cina. Kini, ia memerintahkan perwakilan perdagangannya untuk menyiapkan tarif pada 300 miliar dolar AS lainnya, yang secara efektif mencakup hampir semua ekspor Cina ke AS.

KTT G20 di Jepang pada 28-29 Juni, menandai kesempatan pertama bagi Trump dan Presiden Cina Xi Jinping untuk bertemu sejak KTT G20 terakhir di Buenos Aires pada akhir 2018. Trump mengatakan keputusan 300 miliar dolar AS akan menyusul pertemuan itu.

“Saya akan membuat keputusan itu dalam dua pekan ke depan setelah G20. Saya akan bertemu dengan Presiden Xi dan kita akan melihat apa yang terjadi, kita mungkin merencanakannya setelah G20," kata Trump di Prancis pada Kamis (6/6).

Pertemuan kedua pemimpin belum diumumkan. Tim perunding perdagangan mereka belum bertemu sejak 10 Mei.

Kedua negara telah berselisih sejak Juli 2018 karena sejumlah tuntutan AS bahwa Cina harus mengadopsi perubahan kebijakan yang akan lebih melindungi kekayaan intelektual Amerika dan membuat pasar Cina lebih mudah diakses oleh perusahaan-perusahaan AS. “Pembicaraan kami dengan Cina, banyak hal menarik yang terjadi. Kita akan melihat apa yang terjadi. Saya bisa naikkan setidaknya 300 miliar dan saya akan melakukannya pada waktu yang tepat, "kata Trump kepada wartawan di Irlandia sebelum berangkat ke Prancis untuk peringatan D-Day.

Di Beijing, Kementerian Perdagangan Cina melawan dengan nada menantang. "Jika Amerika Serikat dengan sengaja memutuskan untuk meningkatkan ketegangan, kami akan berjuang sampai akhir," kata juru bicara kementerian Gao Feng.

Kementerian Perdagangan juga mengeluarkan laporan tentang bagaimana AS mendapat manfaat dari bertahun-tahun kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Cina. Klaim AS bahwa Cina telah mengambil keuntungan dalam perdagangan bilateral adalah tidak berdasar.

Menambah kekhawatiran, Cina dapat menargetkan perusahaan-perusahaan AS dalam perang dagang. Kementerian pekan lalu mengatakan sedang menyusun daftar entitas yang tidak dapat diandalkan yang telah merugikan kepentingan perusahaan Cina.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa perselisihan dengan Cina menimbulkan ancaman bagi ekonomi global. Ia juga mengkritik upaya yang lebih luas pemerintahan Trump untuk merombak hubungan perdagangan global dengan menaikkan tarif. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement