Kamis 06 Jun 2019 18:30 WIB

Bisnis Gadai Meningkat Selama Ramadhan

Di awal Ramadhan, banyak warga yang mengajukan gadai dan menebusnya jelang Lebaran.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Warga Mulai Serbu Pegadaian. Warga mengajukan pinjaman di Pegadaian Lempuyangan, Yogyakarta, Kamis (23/5/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga Mulai Serbu Pegadaian. Warga mengajukan pinjaman di Pegadaian Lempuyangan, Yogyakarta, Kamis (23/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis gadai PT Pegadaian (Persero) meningkat di musim Lebaran. Nilai tebusan barang juga naik seiring dengan banyaknya masyarakat yang mengambil barang-barang gadainya.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis, Ninis Kesuma Adriani menyampaikan ini berpengaruh terhadap posisi pembiayaan. Pasalnya dengan banyaknya barang ditebus maka posisi pembiayaan berkurang.

Baca Juga

"Per 25 Maret itu outstanding loan turun sekitar Rp 365 miliar, ini jauh lebih baik dari tahun lalu yang mencapai Rp 1 triliun di musim Lebaran," kata Ninis beberapa waktu lalu.

Pegadaian mengantisipasi penurunan tersebut tahun ini dengan diferensiasi pembiayaan produk nongadai. Produk nongadai itu di antaranya program pembiayaan kendaraan bermotor, multiguna, mikro, emas, dan lain-lain.

Strategi ini terbukti tidak menggerus banyak nilai pembiayaan Pegadaian. Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan, Damar Latri Setiawan mengatakan tren tahun ini sama seperti tahun lalu.

Saat menjelang Ramadhan, omzet Pegadaian meningkat karena masyarakat menggadaikan barang. Namun, dua pekan sebelum Lebaran, mereka menebus barang gadainya untuk keperluan Idul Fitri.

"Animo untuk gadai seluruh produk jelang Ramadhan meningkat, saat jelang lebaran turun, tapi nongadai tetap naik sehingga bisa menutupi," kata Damar.

Secara bulanan, outstanding loan tumbuh dua persen tapi secara tahunan tumbuh sekitar delapan persen. Secara posisi terkini, pembiayaan tumbuh sekitar 12 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement