Kamis 06 Jun 2019 07:19 WIB

Pemerintah Harap Kuartal II Ekonomi Tumbuh 5,2 Persen

Pemilu dan Ramadhan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution hari ini, Rabu (5/6) menggelar open house di kediaman rumah dinasnya Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, Darmin sekaligus menyampaikan prospek pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tahun ini.

Darmin mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II atau selama bulan April-Mei diharapkan bisa mencapai 5,2 persen. Pertumbuhan yang lebih tinggi diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan tahun 2019. Sebab, pada kuartal I 2019, pertumbuhan ekonomi baru mencapai 5,07 persen.

Baca Juga

"Saya perkirakan kuartal II tahun ini 5,2 prsen. Jadi kita melihat bahwa ekonomi kita masih bisa (tumbuh) walaupun mungkin pengeluaran konsumtif kita tidak sebagus tahun lalu," kata Darmin kepada wartawan.

Selain peningkatan konsumsi saat Ramadhan, ia meyakini Pemilu 2019 memiliki kontribusi terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga. Meskipun, Darmin mengakui, pengaruh dari Pemilu tidak begitu besar, namun setidaknya mendorong peningkatan.

Selain itu, ia menambahkan, adanya pergeseran musim panen padi raya yang jatuh pada April juga akan menjadi dorongan bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi kuartal II.

Darmin melanjutkan, sejumlah infrastruktur publik yang dibangun telah selesai dan sebagian masih dalam tahap penyelesaian. Adanya penambahan infrastruktur tersebut, dinilai Darmin, membantu peningkatan masuknya aliran investasi swasta ke berbagai sektor ekonomi nasional.

Lebih lanjut, masih soal investasi yang diharapkan menjadi penopang pertumbuhan, Darmin mengtakan, kenaikan indeks kompetitif dari International Institute for Management Development (IMD) yang meningkatkan peringkat Indonesia dari posisi 43 ke 32, diharapkan akan menjadi dorongan positif bagi Indonesia di mata para investor.

"Ini menjadi berita positif bagi kita di tengah kondisi global yang tidak baik. Pemerintah tidak menutup mata terhadap perkembangan ekonomi global yang tengah mencari titik keseimbangan baru," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement