Kamis 06 Jun 2019 06:25 WIB

Ramadhan Berakhir, Darmin: Inflasi Masih Stabil

Bahan pokok masih menjadi pendorong inflasi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution beserta istri menggelar Open House di kediaman rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).
Foto: Republika/Dedy Darmawan Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution beserta istri menggelar Open House di kediaman rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan laju inflasi nasional diperkirakan masih tetap stabil. Meski terdapat kenaikan permintaan harga barang pokok disertai dengan adanya kenaikan harga barang, ia menilai hal itu masih wajar dan tidak berpengaruh banyak terhadap lonjakan inflasi.

"Sampai dengan akhir bulan Mei, harga komoditas terutama cabai dan bawang putih itu masih tinggi, naik. Tapi saya harapkan menjelang lebaran ini harganya turun karena panen sudah dimulai," kata Darmin di Kediaman Rumah Dinasnya, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).

Baca Juga

Darmin menyampaikan, pada Ramadhan tahun ini atau tepatnya pada bulan Mei diperkirakan inflasi tidak jauh berbeda dengan laju inflasi Ramadhan tahun lalu. Sebagai informasi, pada tahun lalu inflasi Ramadhan berada di kisaran 0,59 persen atau tepatnya pada Juni 2019.

"Inflasi tidak akan jauh dari seperti di tahun lalu, tapi bisa saja meleset. Tapi, tidak akan jauh," kata Darmin menambahkan.

Darmin mengungkapkan pendorong inflasi dari bahan pokok, khususnya komoditas pangan seperti bawang putih dan cabai tidak akan mendorong inflasi dalam jangka panjang. Sebab, ketika pasokan ditambah, maka harga serta merta akan menurun dan bahkan menyumbang deflasi.

Itu sebabnya, kata dia, kendati pada bulan-bulan tertentu kelompok bahan makanan mengalami inflasi tinggi, pada bulan-bulan yang lain akan menyumbang deflasi. Sehingga, lanjut Darmin, inflasi secara rata-rata selama satu tahun akan relatif stabil.

Namun Darmin mengungkapkan, persoalan inflasi belum selesai. Terutama dari akibat adanya kenaikan tiket pesawat yang telah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Kendati tarif batas atas (TBA) pesawat telah diturunkan, penurunan tersebut tidak mengembalikan posisi harga seperti semula.

Adanya kenaian tarif pesawat itu, dikatakan Darmin juga berpengaruh terhadap sektor pariwisata. Padahal, sektor pariwisata telah dijadikan pemerintah saat ini sebagai salah satu penyumbang devisa sekaligus penopang pertumbuhan ekonomi di daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement