Sabtu 01 Jun 2019 16:40 WIB

Pariwisata Diharapkan Jadi Sumber Pendapatan Setelah Pajak

Penting memperbarui pariwisata dengan inovasi dan teknologi untuk dongkrak wisman.

Wisatawan menikmati suasana matahari terbit di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan menikmati suasana matahari terbit di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah perlu terus menggenjot pengembangan sektor kepariwisataan nasional karena penerimaan dari pariwisata diharapkan akan menjadi sumber pendapatan terbesar. Diharapkan, pajak dapat membantu menopang pendapatan setelah pemasukan dari pajak.

"Sektor pariwisata Indonesia sejak tahun 2014 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo diharapkan menjadi sumber pendapatan negara kedua terbesar setelah pajak. Oleh karena itu, kita harus menggenjot sebanyak mungkin turis untuk datang ke Indonesia," kata Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto melalui siaran pers, Sabtu (1/6).

Baca Juga

Utut Adianto mengemukakan hal tersebut saat melakukan kunjungan dan bertemu dengan Menteri Pariwisata Meksiko Serikat Miguel Torruco Marques, di Mexico City, 28 Mei. Menurut Utut, Kementerian Pariwisata dapat mencontoh Meksiko dalam menggeonjot pendapatan dari pariwisata.

Pada 2018, pendapatan Meksiko dari sektor pariwisata mencapai 31,95 miliar dolar AS dengan rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak lebih dari 3,3 juta wisatawan per bulan. Sedangkan Indonesia dari sektor tersebut hanya meraup 16,1 miliar dolar AS dengan rata-rata kunjungan sebanyak 1,5 juta wisatawan per bulan.

"Belajar dari Meksiko yang jumlah turisnya sampai 41 juta orang per tahun dan mendapatkan devisa yang sangat besar, kita juga harus memanfaatkan media sosial dan juga menjaga kearifan lokal," kata Utut.

Selain itu, ujar dia, penting pula untuk selalu membuat dan memperbaruhi dengan inovasi sektor pariwisata yang tidak pernah berhenti. 

Menteri Pariwisata Meksiko Miguel Torruco Marques menjelaskan, Meksiko telah membuat program perencanaan promosi pariwisata dengan memanfaatkan media sosial untuk lima tahun ke depan. Pada 2018 lalu, sektor turisme Meksiko mendapatkan kunjungan 41 juta wisatawan asing.

"Sektor posisi pariwisata Meksiko menduduki nomor tujuh di dunia untuk jumlah turis yang berkunjung ke Meksiko. Kemudian masukan devisa sektor pariwisata ke Meksiko berada di urutan ke-16. Kesuksesan sebuah negara dalam sektor pariwisata tidak dihitung dari jumlah turis yang berkunjung ke sebuah negara, melainkan berapa masuknya devisa dari sektor pariwisata," jelas Miguel.

Sebelumnya, dukungan teknologi kebencanaan yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hingga ke destinasi pariwisata yang rawan terkena dampak bencana dinilai akan memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global.

"Dukungan teknologi kebencanaan akan membuat wisatawan merasa nyaman karena mendapatkan informasi yang cepat dan akurat tentang bencana," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/5).

Menpar Arief Yahya menjelaskan pariwisata Indonesia terus berusaha meningkatkan daya saing di tingkat global yang tahun ini menargetkan berada di ranking ke-30 dunia, dari posisinya pada 2017 berada di ranking 42 dunia berdasarkan TTCI WEF.

"Sebagai pemain global, pariwisata Indonesia menggunakan standar global termasuk dalam mitigation plan menggunakan standar dunia UNWTO," kata Arief Yahya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement