REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pertamina (Persero) mencatatkan kenaikan produksi migas pada tahun 2018. Catatan produksi ini mengalami kenaikan 33 persen jika dibandingkan produksi pada 2017.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu menjelaskan pada 2018, di bidang operasional dimana telah terjadi kenaikan produksi minyak dan gas sebesar 921,36 MBOEPD atau naik 33 persen dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 693 MBOEPD. Demikian juga dengan lifting minyak mentah dan gas yang tercatat sebesar 757,26 MBOEPD atau naik 36 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 556,33 MBOEPD.
"Untuk menjaga keberlanjutan produksi migas Indonesia, Pertamina juga telah berhasil meningkatkan tambahan cadangan migas pada tahun 2018 mencapai 426,25 MMBOE atau 36 persen lebih tinggi dibandingkan realisasi di tahun sebelumnya," ujar Dharmawan, Sabtu (1/6).
Di sektor pengolahan minyak, kemampuan kilang Pertamina untuk menghasilkan produk yang bernilai (yield valuable product) tercatat naik menjadi 79,57 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 78,13 persen. Realisasi pengolahan minyak mentah pada tahun 2018 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018 tercatat pengolahan minyak mentah mencapai 333,28 juta barel atau naik 4 persen dibandingkan tahun 2017 yang mencapai sebesar 320,50 juta barel. Di bidang pemasaran, volume penjualan mengalami kenaikan 4,5 persen pada 2018 menjadi sebesar 86,5 juta KL dibandingkan pada 2017 yang sebesar 82,76 juta KL.
"Selanjutnya, terkait dengan penjualan dan transportasi gas juga mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2018, penjualan gas mencapai 1.122,62 ribu BBTU sedangkan transportasi gas mencapai 777,01 BSCF. Keduanya mengalami peningkatan sekitar 2 persen dibandingkan realisasi tahun 2017," ujar Dharmawan.