REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Noxy Citrea membenarkan adanya kejadian anjlok KA Lodaya Tambahan keberangkatan Solo Balapan menuju Bandung di Km 193-192 antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Rabu (29/5) sekitar pukul 16.30 WIB.
“Pertama-tama atas nama perusahaan Kami memohon maaf atas terjadinya gangguan perjalanan yang disebabkan anjloknya KA Lodaya Tambahan di antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg," ujar Noxy Citrea, kepada wartawan, Kamis (30/5).
Menurut Noxy, setelah kejadian anjlok tersebut seluruh penumpang langsung dievakuasi menggunakan rangkaian di depannya yang tidak anjlok untuk menuju Stasiun Nagreg kemudian dilanjutkan menuju Stasiun Bandung. Di kereta tersebut ada 95 penumpang dan semuanya sudah berangkat kembali menuju Bandung dan tiba di Stasiun Bandung pada pukul 19.18 WIB.
Noxy menjelaskan, gerbong yang anjlok berada di urutan ketiga dari depan. Sehingga untuk memudahkan evakuasi, petugas memindahkan semua penumpang ke dua gerbong di depannya untuk kemudian ditarik menuju Bandung.
Petugas pun, kata dia, akan segera melakukan perbaikan. Selama masa perbaikan, kereta dari arah Bandung menuju timur akan memutar melalui jalur utara ke arah Purwakarta, Cikampek, Cirebon, Purwokerto, langsung ke Kroya untuk selanjutnya kembali ke jalur selatan.
Noxy mengatakan, ada 6 kereta yang pola operasinya memutar yaitu KA Malabar dari Bandung menuju Malang, KA Mutiara Selatan dari Bandung menuju Malang, KA Lodaya dari Bandung menuju Solo Balapan, KA Kahuripan dari Kiaracondong menuju Blitar, KA Turangga dari Bandung menuju Surabaya, dan KA Lodaya Tambahan dari Bandung menuju Solo Balapan.
“Kereta Turangga adalah kereta pertama yang memutar menuju jalur utara dari Stasiun Bandung,” kata Noxy.
Noxy mengatakan, perbaikan pun berjalan lancar dan cepat. Sehingga, kondisi operasional kereta kembali normal. "Alhamdulillah, pagi ini kondisi sudah normal. Jalurnya sudah diperbaiki," katanya.
Untuk penumpang yang dievakuasi, kata dia, diberikan pilihan berupa pengembalian bea secara penuh atau melanjutkan perjalanan kereta api dengan pola operasi memutar. Sementara untuk kereta dari arah timur yang sempat tertahan di Stasiun Cibatu yaitu KA Argo Wilis dari Surabaya menuju Bandung dan KA Pangandaran dari Banjar menuju Bandung.
"Penumpangnya dialihkan menggunakan bis untuk menuju Bandung," katanya.