Selasa 28 May 2019 23:19 WIB

Kuartal I, Kinerja Keuangan MARI Tumbuh 7 Persen

Kinerja keuangan Mahaka Radio Integra tumbuh tujuh persen di Kuartal I 2019

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) Adrian Syarkawie (kanan) memberikan keterangan pada acara media gatehring  di Jakarta, Senin (27/5).
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) Adrian Syarkawie (kanan) memberikan keterangan pada acara media gatehring di Jakarta, Senin (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri radio di tanah air masih menunjukan pergerakan positif. Hal ini pun dialami oleh PT Mahaka Radio Integra (MARI) yang membuktikan kinerja positif pada kuartal I 2019.

Presiden Direktur MARI, Adian Syarkawie mengatakan, pada kuartal I, kinerja keuangan MARI mengalami pertumbuhan hingga tujuh persen. “Itu pertumbuhan revenue secara konsolidasi. Untuk anak perusahaan, ada yang mengalami pertumbuhan hingga dua digit,” kata Adrian kepada Republika saat dijumpai usai konferensi pers MARI di Jakarta pada Senin (27/5).

Baca Juga

Ia menekankan, hingga saat ini, pendapatan iklan masih jadi penunjang terbesar yang berkontribusi dalam pendapatan. Meskipun, MARI juga mengalami pertumbuhan pendapatan dari aspek produksi, konten digital dan event.

Tak hanya itu, pada kuartal pertama ini, MARI juga mengalami pertumbuhan dari sisi market share dalam industri radio di Jakarta dan Surabaya. Menurutnya, pertumbuhan yang terjadi pun cukup signifikan. 

“Saat ini kita mencatat market share sebesar 48 persen. Sebelumnya, market share kami hanya di kisaran 30 persen. Namun, hal itu terus mengalami pertumbuhan berkat beberapa strategi yang kami lakukan,” ujarnya.

Salah satu strategi yang dilakukan adalalah lewat akuisisi beberapa radio yang dilakukan tahun lalu. Tak hanya itu, MARI pun juga melakukan pengembangan konten kreatif. Dengan strategi itu, lanjutnya, maka hal ini dapat lebih memanjakan pendengar. 

Selain itu, pengembangan ini juga dapat mendongkrak kepercayaan dari klien terhadap radio di bawah naungan MARI. “Saat ini memang industri radio tengah mengalami persaingan dari sisi konten kreatif. Oleh karena itu, kami terus melakukan optimalisasi dalam hal konten kreatif sehingga dapat berkontribusi terhadap revenue,” kata dia.

Di satu sisi, ia pun mengakui bahwa terdapat perubahan behaviour pendengar yang menjadi tantangan tersendiri bagi industri radio. Pasalnya, dalam trend digital saat ini, pola pendengar lebih mengarah pada pola on demand. Sehingga, pendengar dapat memilih acara apa yang ingin didengarkan.

“Kami sudah masuk dalam pasar itu lewat PT Mahaka Radio Digital yang mengoperasikan aplikasi Noice. Hal ini sebagai upaya kami dalam mengoptimalkan peluang pasar pada segmen radio digital,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement