Selasa 28 May 2019 15:32 WIB

Antam Ubah Slag Feronikel Jadi Bahan Konstruksi

Pemanfaatan kembali bahan baku slag feronikel dalam berbagai bentuk.

Gedung Perkantoran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Foto: Tahta Aidila/Republika
Gedung Perkantoran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Baru-baru ini pemerintah sedang mendorong upaya pemanfaatan limbah slag dari smelter. Seiring dengan akan bertambahnya jumlah smelter di Indonesia. 

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementrian BUMN Fajar Harry Sampurno menyampaikan wacana mengenai langkah pengaturan pengelolaan slag usai rapat koordinasi mengenai smelter di Kementrian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian). 

Harry mengatakan, industri tambang perusahaan pelat merah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Aneka Tambang (Persero) Tbk telah memulai pemanfaatan kembali bahan baku slag tersebut dalam berbagai bentuk.

Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko membenarkan perusahannya telah memanfaatkan limbah slag. "Antam telah memanfaatkan slag sebagai produk beton pracetak dan beton cor cast In Situ di lokasi pabrik feronikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Itu untuk mengganti pasir dan kerikil," kata Kunto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (28/5). 

Kunto mengatakan, slag feronikel selain digunakan sebagai bahan konstruksi beton, juga dimanfaatkan untuk konstruksi yard base dan road base. Antam menggunakan secara internal dan bahkan bisa efisiensi senilai Rp 1 miliar untuk membangun perumahan karyawan, fasilitas pendukung pabrik, drainase, dan semua pekerjaan sipil. 

Inovasi Antam memanfaatkan slag pabrik feronikel Pomalaa di Sulawesi Tenggara selaras dengan wacana Pemerintah yang berniat meregulasi pengelolaan sisa hasil olahan smelter (slag) yang dapat dimanfaatkan kembali.

Menurut Kunto, pemanfaatan slag cukup signifikan khususnya untuk pembangunan fasilitas pedestrian, parkir kendaraan karyawan, pusat olahraga, taman serta perumahan karyawan dan penginapan.

Pada 2018 tercatat untuk produk beton pracetak, slag dimanfaatkan menjadi batako mencapai 135.755 buah dan paving block mencapai 725.585 buah. Sedangkan untuk produk beton cor cast In Situ mencapai 2.120 meter persegi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement