REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Selama arus mudik lebaran Idul Fitri, kendaraan berat termasuk armada pengangkut pupuk, dilarang melintasi jalur yang digunakan para pemudik. Karena itu, PT Pupuk Kujang menargetkan pupuk bersubsidi sudah memenuhi gudang lini III tingkat kabupaten sebelum H-7 lebaran.
Manager Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Ade Cahya, menjelaskan, pihaknya memastikan proses penyaluran pupuk dari lini dua dan tiga bahkan sampai gudang lini empat (distributor), aman. Dengan demikian, stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang musim arus mudik lebaran tetap tercukupi.
''Kami pastikan distribusi pupuk sampai kepada petani tepat waktu, sebelum kendaraan berat yang mendistribusikan pupuk dilarang beroperasi menjelang Hari Raya Idul Fitri,’’ kata Ade, Jumat (24/5).
Tak berhenti sampai gudang lini empat, lanjut Ade, proses pengiriman dari gudang-gudang tersebut ke distributor dan kios juga akan dipercepat. Karena itu, dia mengimbau para distributor dan pemilik kios untuk segera menebus pupuk sesuai dengan alokasinya masing-masing sehingga tidak terlambat diterima petani.
Lebih lanjut Ade menyebutkan, saat ini, wilayah yang jadi prioritas distribusi adalah Jabar selatan atau Priangan. Pasalnya, akses jalan ke wilayah itu cukup sulit. Sedangkan jalan di wilayah pantura, cenderung sudah bagus sehingga tak ada kendala dari pola distribusi.
Terkait stok, Ade menjelaskan, pihaknya menjamin ketersediaan stok pupuk dalam kondisi aman. Berdasarkan data per 22 Mei 2019, stok urea Jawa Barat dan Banten mencapai 68.785 ton atau 288 persen dari ketentuan sebesar 23.062 ton.
Untuk NPK, stoknya mencapai 42.700 ton atau 700 persen dari ketentuan sebesar 3.855 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 7.933 ton atau 180 persen dari ketentuan sebesar 4.406 ton.
''Stok sangat cukup. Bahkan, bisa memenuhi kebutuhan petani hingga setelah lebaran,’’ tukas Ade.
Sementara itu, untuk pencapaian realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, sampai dengan 22 Mei 2019 telah mencapai 256.068 ton. Jumlah tersebut setara dengan 113 persen dari ketentuan dinas pertanian sebanyak 226.038 ton.
Untuk Kabupaten Indramayu, lanjut Ade, stok pupuk urea bersubsidi di gudang lini III sampai dengan 22 Mei 2019 mencapai 7.306 ton atau 239 persen dari ketentuan sebesar 3.045 ton. Sedangkan realisasi penyerapan wilayah Indramayu untuk urea mencapai 30.435 ton atau 115 persen dari ketentuan Distan sebesar 26.312 ton.
Selain pupuk urea, kesiapan stok Petroganik mencapai 475 ton atau 163 persen dari ketentuan stok sebesar 291 ton. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan stok pupuk NPK Phonska di wilayah Indramayu merupakan tanggung jawab dari PT Petrokimia Gresik.
Ade menambahkan, dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, pihaknya bekerja sama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif memantau penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan.
''Hal itu agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu),’’ tandas Ade.