Kamis 23 May 2019 12:19 WIB

Dapat Suntikan Dana, Geo Dipa Fokus Selesaikan 3 Proyek PLTP

Geo Dipa mendapatkan suntikan dana dari Asian Development Bank dan PT SMI.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Salah satu potensi panas bumi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, Jumat (23/11).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Salah satu potensi panas bumi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, Jumat (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Geo Dipa Energy, perusahaan energi khusus panas bumi di bawah naungan Kementerian Keuangan ini akan fokus melakukan penyelesaian tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PTLP). Perseroan mendapatkan suntikan dana senilai 320 juta dolar AS.

Geo Dipa menyelesaikan tiga proyek dengan suntikan dana dari Asian Development Bank (ADB) dan PT Sarana Multi Infrastrktur (SMI). ADB memberikan kucuran dana sebesar 300 juta dolar AS dan SMI berencana akan memberikan kucuran dana sebesar 20 juta dolar AS.

Direktur Utama Geo Dipa, Riki Firmandha Ibrahim mengatakan dana dari ADB akan digunakan oleh perusahaan untuk menyelesaikan proyek PLTP Dieng dan PLTP Patuha tahap II. Proyek ini merupakan proyek pengembangan dari PLTP yang sudah ada sebelumnya.

"Iya kami sedang selesaikan itu proyek tahap II. Kan kemarin sudah groundbreaking," ujar Ibrahim di Kantor Geo Dipa, Rabu (22/5) malam.

Ibrahim juga menjelaskan harapannya kedua proyek ini bisa selesai tepat waktu. Rencananya pengembangan proyek PLTP tahap II ini akan selesai pada 2023 mendatang. 

"Pembangkit berkapasitas masing-masing 60 MWe ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas PLTP yang diperasikan perseroan hingga 270 Mwe di tahun 2023 mendatang," ujar Ibrahim.

Sedangkan satu proyek lagi merupakan proyek kecil dengan kapasitas 10 MW. Untuk proyek ini, Geo Dipa mendapatkan suntikan dana dari PT. SMI sebesar 20 juta dolar AS. Saat ini, kedua pihak sedang melakukan financial closing.

Direktur Keuangan Geo Dipa, M. Ikbal Nur menjelaskan bahwa PT SMI memberikan plafon pinjaman sebesar 19 hingga 20 juta dolar untuk menyelesaikan proyek small scale PLTP tersebut. Namun, nilai proyek sesungguhnya baru akan keluar secara pasti dua pekan setelah Lebaran.

"Angka proyek itu baru akan keluar dua pekan setelah lebaran. Nanti baru ketawan. Saat ni makanya kami sedang proses lelang EPC," ujar Ikbal dilokasi yang sama.

Ikbal menjelaskan jika ditaksir secara kasar, untuk membuat proyek small scale tersebut perusahaan membutuhkan dana setidaknya 22 juta dolar AS hingga 23 juta dolar AS. Kekurangan dari pinjaman rencanya akan menggunakan kas internal perusahaan.

Proyek small scale ini bahkan kata Ibrahim akan lebih dulu jadi ketimbang dua proyek pengembangan. Sebab, saat Juli nanti Geo Dipa dan SMI akan melakukan pencairan dana, dan proses pembangunan bisa segera dimulai.

"Pembangunan cepat 18 bulan sudah selesai. Jadi target kami 2020 sudah beroperasi. Nanti Juli ini sudah mulai kami lakukan pembangunan fisiknya," ujar Ibrahim. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement