REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi finansial (tekfin) Investree melakukan ekspansi bisnis ke Asia Tenggara. Saat ini, perusahaan sedang mengembangkan platform P2P Lending di Thailand yang diberi nama Investree Thailand.
"Sudah soft launching April 2019. Memang belum resmi, secara resmi kita tetap harus terdaftar di regulasi Thailand," ujar CEO dan Co-Founder Investree Adrian Gunadi, Rabu (21/5).
Adrian menargetkan pada Mei ini Investree sudah bisa didaftarkan di regulasi Thailand sehingga bisa beroperasi secara optimal. Adrian mengatakan Investree saat ini baru menyalurkan satu pembiayaan untuk borrower di Thailand.
Menurut Adrian, Thailand merupakan salah satu negara yang paling siap dari sisi regulasi karena sudah memiliki perangkat sanbox. Seperti di Indonesia, di Thailand Investree menyasar sektor UMKM dimana kebutuhan pendanaannya masih banyak yang belum bisa dijangkau oleh perbankan.
Investree juga menggandeng mitra lokal untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Menurut Adrian, keberadaan mitra lokal sangat penting karena mereka mempunyai akses ke regulator, bisnis dan perbankan.
Selain Thailand, Investree juga merambah pasar di Vietnam. Namun saat ini, Investree baru sebatas menyediakan pelayanan perangkat lunak dikarenakan regulasi di Vietnam yang belum siap.
"Kita belum bisa membawa brand, tapi kemungkinan ini yang akan menjadi embrio Investree Vietnam ke depannya," tutur Adrian.