Kamis 16 May 2019 20:16 WIB

Mandiri Bagikan Dividen Rp 11,2 Triliun

Pada 2018, laba bersih Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 25,0 triliun

Rep: retno wulandhari/ Red: Dwi Murdaningsih
Karyawan Bank Mandiri sedang memeriksa pasokan uang   di cash pooling Bank Mandiri di Plaza Mandiri Jakarta, Kamis (9/5).
Foto: Darmawan / Republika
Karyawan Bank Mandiri sedang memeriksa pasokan uang di cash pooling Bank Mandiri di Plaza Mandiri Jakarta, Kamis (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri menyepakati pembayaran dividen kepada pemegang saham. Bank Mandiri akan membagikan dividen sebesar Rp 11,2 triliun atau Rp 241 per lembar saham.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto menjelaskan dividen tersebut setara 45 persen dari laba bersih 2018. Sedangkan sisa 55 persen dari laba bersih 2018 akan digunakan sebagai laba ditahan.

Baca Juga

Besaran dividen ini sama dengan yang dibagikan pada tahun sebelumnya yaitu 45 persen dari laba. "Tahun lalu juga sama. Kita menyiapkan return earning untuk penambahan equity dan pengembangan bisnis" ujar Sulaiman, Kamis (16/5).

Pada 2018, laba bersih Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 25,0 triliun atau tumbuh 21,2 persen secara year on year (yoy). Pencapaian tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 5,28 persen menjadi Rp 57,3 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 20,1 persen menjadi Rp 28,4 triliun.

Kinerja tersebut juga didukung keberhasilan perseroan memperbaiki kualitas kredit yang tercermin pada penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dari 3,46 persen pada 2017 menjadi 2,75 persen di akhir tahun 2018 sehingga memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp14,2 triliun dari Rp15,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

RUPST juga memutuskan untuk mempertahankan komposisi pengurus perseroan guna mempertahankan kinerja baik yang dibukukan tahun lalu dan mendukung pencapaian target tahun ini. Pada 2019, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit berada di kisaran 10-12 persen, dengan rasio NPL gross yang terjaga di 2,5 - 2,7 persen.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement