Kamis 16 May 2019 03:58 WIB

BUMDes Diimbau untuk Berkolaborasi

Kolaborasi BUMDes bisa membuat skala usaha yang levih besar.

Harlina Sulistyorini Dirjen PKP Kementerian Desa, PDTT dan Wakil Gubernur jabar Uu Ruzhanul Ulum Membuka acara RAKORDES 2019. Bandung (15/5). Rakor ini yaitu melalui beberapa program Desa juara dalam aspek ekonomi, Desa digital dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa). Dan meluncurkan mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara).
Foto: Kemendes
Harlina Sulistyorini Dirjen PKP Kementerian Desa, PDTT dan Wakil Gubernur jabar Uu Ruzhanul Ulum Membuka acara RAKORDES 2019. Bandung (15/5). Rakor ini yaitu melalui beberapa program Desa juara dalam aspek ekonomi, Desa digital dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa). Dan meluncurkan mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyarankan kepada seluruh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Barat untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan perekonomian. Menurut dia, kalau BUMDes disekitar bergabung menjadi satu atau membentuk BUMDes bersama, tentu akan ada skala ekonomi yang lebih besar.

Dia mewakili Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) dan Pengukuhan CEO BUMDes di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung pada Rabu (15/5). Menurut Harlina, di Jawa Barat telah dikukuhkan ribuan CEO Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berasal dari para pendamping desa yang tujuannya untuk mengembangkan BUMDes berbasis karakteristik dan kebutuhan. 

photo
Harlina Sulistyorini Dirjen PKP Kementerian Desa, PDTT dan Wakil Gubernur jabar Uu Ruzhanul Ulum Membuka acara RAKORDES 2019. Bandung (15/5). Rakor ini yaitu melalui beberapa program Desa juara dalam aspek ekonomi, Desa digital dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa). Dan meluncurkan mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara).

Keberadaan CEO BUMDes ini diharapkan BUMDes-BUMDes bisa memiliki berbagai berinovasi yang berdampak pada meningkatnya ekonomi desa secara berkelanjutan. "Jadi saya berharap BUMDes dapat berkolaborasi agar dapat memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Kemudian juga memiliki nilai tawar yang lebih tinggi juga dan tentu akan bisa melakukan kerjasama dengan sejumlah offtaker atau perusahaan," katanya.

Harlina menyampaikan terkait penggunaan dana desa yang pada tahun 2019 dianjurkan mulai diarahkan untuk program inovasi desa. Tujuannya untuk membuat inkubasi agar masyarakat desa membuat inovasi-inovasi dalam penggunaan Dana Desa untuk peningkatan SDM dan ekonomi yang sesuai dengan potensi masing-masing. 

"Dengan hampir tercukupinya infrastruktur dasar di banyak desa, maka prioritas penggunaan Dana Desa perlu mulai diarahkan untuk Program Inovasi Desa di 434 kabupaten di seluruh Indonesia. Hasil dari inovasi tersebut didokumentasikan baik dalam bentuk dokumen tertulis maupun video agar bisa diikuti dan dikembangkan oleh masyarakat dari desa lain di Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement