Selasa 14 May 2019 13:38 WIB

Bulog Sumsel-Babel Siapkan Operasi Pasar Daging Beku

Sebanyak 25 ton daging kerbau disiapkan untuk antisipasi gejolak harga.

Daging kerbau (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Daging kerbau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung menyiapkan operasi pasar atau kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) daging beku pada bulan Suci Ramadhan dan menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Salah satu yang disiapkan Bulog adalah pasokan daging beku.

"Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) itu sewaktu-waktu bisa dilakukan jika terjadi kenaikan harga daging di atas batas kewajaran," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Muhammad Yusuf Salahuddin di Palembang, Selasa (14/5).

Baca Juga

Untuk melakukan kegiatan tersebut, pihaknya telah menyiapkan stok daging beku dalam jumlah cukup banyak guna memenuhi permintaan masyarakat di dua provinsi wilayah kerjanya. Kebutuhan masyarakat selama Ramadhan ini meningkat, untuk mengatasi ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga disiapkan stok dalam jumlah cukup besar.

"Saat ini kami menyiapkan 215 ton daging kerbau beku untuk mengatasi peningkatan kebutuhan masyarakat dan mengendalikan kenaikan harga daging selama Ramadhan 1440 Hijriah," ujarnya.

Masyarakat di Sumsel dan Babel tidak perlu khawatir akan terjadi lonjakan harga daging karena pihaknya siap memasok daging beku tersebut secara besar-besaran ke pasaran jika mulai ada gejolak.

Menurut dia, berdasarkan data sepanjang 2019 ini, permintaan terhadap daging beku tersebut cukup tinggi. Selain melalui kegiatan KPSH, masyarakat yang akan membeli daging beku Bulog bisa memperolehnya melalui gerai Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di sejumlah tempat strategis kawasan permukiman penduduk.

"Gerai Rumah Pangan Kita tidak hanya menyediakan daging beku tetapi juga kebutuhan pokok lain seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu," kata Yusuf.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement