Ahad 12 May 2019 22:27 WIB

Indocement Tawarkan Rumah Tahan Gempa di NTB

Indocement menunggu regulasi pemerintah terkait usulan konsep rumah tahan gempa Rapi.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi rumah tahan gempa yang sudah jadi dan sedang dalam pembangunan di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (6/4).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Kondisi rumah tahan gempa yang sudah jadi dan sedang dalam pembangunan di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk atau Indocement siap membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Senior Corporate Communication Indocement, Rizki Dinihari mengatakan Indocement juga memiliki bangunan tahan gempa bernama rumah pracetak Indocement (Rapi).

Rizki menyampaikan Indocement saat Hari Bangunan Indonesia (HBI) pada 11 November lalu, telah mendirikan puskesmas di Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Puskesmas tersbut dibangun dengan teknologi Rapi.

Baca Juga

"Sekarang kan banyak rumah instan yang muncul di NTB pascagempa. Apabila dibutuhkan kami siap bawa banyak Rapi," ujar Rizki di Mataram, NTB, Ahad (12/5).

Rizki menambahkan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB saat ini masih berproses, baik dari sisi pencarian dana bantuan hingga ketersediaan jumlah tukang. Rizki menyampaikan sembari menunggu regulasi dari pemerintah terkait usulan konsep rumah tahan gempa Rapi, Indocement memberikan pelatihan kepada tukang di NTB sejak November tahun lalu.

"Kita temukan fakta jumlah tukang terbatas karena bencana sangat masif dibutuhkan tukang yang sangat banyak," kata Rizki.

Rizki mengatakan Indocement memberikan pelatihan pertukangan kepada para petani yang kehilangan mata pencahariannya akibat bencana gempa. Harapannya, para tenaga lokal ini dapat menjadi ahli pertukangan dalam membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB.

"Apabila Dinas PU kasih lampu hijau untuk Rapi kami sudah siap dari sisi bahan hingga tukang. Kami butuh kepastian dulu dari pemerintah, yang pasti kami sanggup bangun sekitar 50 rumah hingga 100 rumah (Rapi) per bulan," ucap Rizki.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement