Kamis 09 May 2019 18:49 WIB

7,2 Ton Telur Digelontorkan ke 7 Pasar di Jakarta

Pemerintah ingin memastikan bahwa kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menunjukkan telur yang menjadi komoditas operasi pasar
Foto: Humas Kementan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menunjukkan telur yang menjadi komoditas operasi pasar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan operasi pasar (OP) untuk stabilkan harga telur di Jakarta. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, langkah ini dilakukan guna memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat selama Ramadan.  

Pada operasi pasar ini Kementerian Pertanian mendistribusikan 7,2 ton telur ayam ras ke 7 pasar Jakarta. Pasar tersebut antara lain Pasar Palmerah, Gondangdia, Glodok, Pluit, Petojo Ilir, Tebet Barat dan Pulo Gadung.

Amran menyampaikan bahwa Pemerintah ingin memastikan bahwa kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dan harganya terjangkau. Kita harus pikirkan peternak, pedagang dan konsumen, agar sama-sama untung," ujar Andi Amran Sulaiman, di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, (8/5).

Operasi pasar ini adalah untuk menjaga agar harga di pasar dapat terjangkau oleh konsumen dan harga di peternak juga bagus. Selain itu, tujuan operasi pasar untuk memastikan pasokan tersedia.

photo
Menteri Amran Sulaiman melepas operasi pasar

Melalui operasi pasar yang digelar oleh Kementerian ini, Amran mengharapkan harga telur ayam sesuai harga acuan telur ayam ras konsumsi di konsumen, sesuai Permendag No. 96/2018 adalah Rp 23 ribu. Operasi pasar dilakukan pada beberapa pasar yg diidentifikasi harga telur mencapai Rp 26 ribu. “Kita harus memotong rantai pasok untuk menjaga harga stabil," tegasnya.

Harga ini harus dijaga karena bisa dinikmati konsumen sekaligus menguntungkan peternak telur sehingga bisa terus berproduksi. Suplai telur nasional stabil, berdasarkan data  per minggu selama bulan ini, kebutuhan telur ayam sekitar 41.786 ton. Sedangkan ketersediaan mencapai sekitar 60.887 ton. Sehingga kita  masih surplus sekitar 19.091 ton. 

Amran menilai, fluktuasi harga pangan yang terjadi dalam tiga tahun terakhir masih dalam kondisi normal atau stabil. Kondisi ini bisa dilihat dari data BPS terkait tiga isu penting. Pertama, inflasi rendah, kedua PDB meningkat dan terakhir, ekspor terus naik.

Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita mengatakan harga telur saat ini secara umum sudah kondusif dan di peternak layer pun sudah bagus, dimana harga telur di peternak regional Jawa, rata-rata Rp. 20.939 dan harga telur di peternak layer di Banten sekitar Rp 21.250.

Namun di pasar Tebet Barat dan enam pasar lainnya yang ada  di Jakarta, yang terindikasi mengalami kenaikan harga telur hingga Rp 26 ribu per kg. Karena itu, Kementan secara serentak menggelar operasi pasar telur ayam di tujuh pasar yang ada di wilayah Jakarta.

Dalam operasi pasar pangan murah ini, Ketut berharap masyarakat menjadi senang dengan tersedianya bahan pangan pokok yang dijual dengan harga murah. "Kami berharap dengan terjangkaunya harga bahan pangan pokok yang stabil dapat memberikan manfaat untuk masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan asal ternak seperti telur saat Ramadhan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement