REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pimpinan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengunjungi kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat, Rabu (8/5). Komisaris Utama Bank Muamalat Ilham Habibie datang bersama Komisaris Iggi H Achsien dan CEO Achmad Kusna Permana.
Mereka bertemu dengan jajaran kepemimpinan PBNU termasuk Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Ketua bidang Ekonomi PBNU Eman Suryaman. Kunjungan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu membahas sejumlah hal termasuk upaya Bank Muamalat menguatkan permodalan.
"Kunjungan ini dalam rangka meminta restu juga," kata Iggi seusai pertemuan.
Ilham menyampaikan rencananya melalui Al Falah Investment untuk mengakuisisi 50,3 persen saham sebagai imbas dari suntikan dana sebesar Rp 2 triliun dalam skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Hal ini disambut baik oleh PBNU yang menilainya sebagai langkah progresif.
PBNU juga memberikan sejumlah saran dan berkomitmen untuk membantu kemajuan Bank Muamalat. Permana mengatakan mereka membahas sejumlah peluang kerja sama termasuk penguatan dalam pendanaan bagi Bank Muamalat.
Menurutnya, silaturahim ini adalah awal dari komitmen kedua pihak untuk saling mendukung. Bank Muamalat juga memiliki nilai historis bagi PBNU yang menjadi bagian dari pembangunan bank syariah pertama milik umat Muslim tersebut.
Bank Muamalat akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 17 Mei 2019. Sebelum itu, Bank Muamalat juga akan meminta restu pada organisasi masyarakat Islam lainnya, termasuk Muhammadiyah dan ICMI.