Ahad 05 May 2019 08:21 WIB

Trump Serang Perusahaan Media Sosial

Trump menyebut perusahaan media sosial menunjukkan bias terhadap tokoh konservatif

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Presiden AS, Donald Trump
Foto: EPA
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik perusahaan media sosial. Hal tersebut dikatakan Trump setelah Facebook melarang sejumlah tokoh ekstremis.

"Kami akan melihat, dan mengawasi. Kami akan memantau sensor citizens Amerika pada platform media sosial," kata Trump melalui akun resmi Twitter-nya, Sabtu (4/5).

Baca Juga

Trump sebelumnya juga menyatakan, bahwa perusahaan media sosial menunjukkan bias terhadap para tokoh konservatif. Namun demikian, pernyataan kebiasan Trump itu ditolak oleh perusahaan media sosial sebagai hal yang tidak benar.

Komentar presiden muncul setelah Facebook pekan ini melarang penggunaan bagi Louis Farrakhan, Alex Jones, dan ekstrimis lainnya. Facebook mengatakan, mereka menyalahi aturan media sosial yang berbahaya sebagai individu.

Perusahaan juga menghapus akun pribadi tokoh sayap kanan Paul Nehlen, Milo Yiannopoulos, Paul Joseph Watson dan Laura Loomer, bersama dengan situs Jones, Infowars, yang sering memposting teori konspirasi. Larangan terbaru berlaku untuk layanan utama Facebook dan Instagram meluas ke halaman penggemar dan akun terkait lainnya.

Langkah Facebook dinilai mengisyaratkan upaya baru oleh raksasa media sosial itu untuk menghapus orang dan kelompok yang mempromosikan materi tidak menyenangkan seperti kebencian, rasisme, dan anti-semitisme. 

Perusahaan mengatakan, telah melarang orang atau kelompok yang menyatakan misi kekerasan atau kebencian. Selain itu Facebook juga melarang orang atau kelompok yang terlibat dalam tindakan kebencian atau kekerasan, terlepas dari ideologi politik.

Melalui Twitter, Trump mengutip sejumlah orang yang katanya diperlakukan tidak adil oleh perusahaan media sosial, termasuk aktor James Woods. Dia bersikeras bahwa pelarangan Facebook itu akan semakin buruk bagi kelompok Konservatif di media sosial.

Woods, salah satu pengikut konservatif di kalangan pesohor Hollywood yang paling blak-blakan, telah mengunci akun Twitter-nya. Juru bicara Twitter Katie Rosborough mengatakan, Woods perlu menghapus tweet yang melanggar aturan Twitter sebelum akunnya dapat dipulihkan.

"Bagaimana mungkin James Woods (dan banyak lainnya), Suara Konservatif yang kuat tetapi bertanggung jawab, dilarang dari Twitter? Media Sosial & Media Berita Palsu, bersama dengan pasangan mereka, Partai Demokrat, tidak tahu masalah yang mereka sebabkan sendiri. Sangat tidak adil!,"cuit Trump.

Rosborough mengatakan, Twitter menegakkan aturannya bahwa pihaknya tidak memihak untuk semua pengguna, terlepas dari latar belakang atau afiliasi politik mereka.

Trump baru-baru ini bertemu dengan CEO Twitter Jack Dorsey di Gedung Putih setelah menyerang perusahaan itu, serta mengeluh bahwa Twitter tidak memperlakukannya dengan baik karena ia adalah seorang Republikan. Dia kemudian menggambarkan pertemuannya dengan Dorsey sebagai pertemuan besar.

Selain itu, Trump juga menuliskan di Twitter bahwa ia mengulur harapan untuk kesepakatan dengan Korea Utara pada program nuklirnya, serta meningkatkan hubungan dengan Rusia, yang ia rasa penyelidikan penasihat khusus ada di belakangnya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement