Sabtu 04 May 2019 09:23 WIB

Petani Lada Sambut Program Kembalikan Kejayaan Rempah

Rempah asal Indonesia dikenal karena kualitasnya yang tinggi.

Red: EH Ismail
Petani Belitung memanen lada.
Foto: Humas Kementan
Petani Belitung memanen lada.

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG — Program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengembalikan kejayaan rempah Indonesia menjadi kabar gembira bagi petani lada di Belitung. Selain untuk memperbaiki kualitas pertanaman atau meningkatkan produktivitas, program itu juga menghadirkan kepastian pasar ekspor, sehingga harga lada akan lebih menguntungkan petani.

"Kemarin kan kita sudah mendengar dari Bapak Bupati. Jadi beliau sudah memanggil eksportir yang siap menjual lada para petani. Kita menunggu perkembangannya," kata Yordan, petani lada Desa Kacang Blitor, Kecamatan Badau, Belitung, Jumat (3/5).

Yordan merupakan salah satu potret petani di Belitung yang fokus mempertahankan kejayaan lada. Ia memiliki lahan seluas 2 hektare yang ditanami lada sebanyak 2.000 pohon. Bersama petani lada lainnya, dia menyambut penuh antusias program rempah pemerintah agar petani dibimbing dan bisa menerapkan inovasi.

"Kita juga ikut dalam forum komoditas lada, sehingga sering bertukar pendapat bersama petani lada di seluruh Indonesia. Biasanya membicarakan tentang harga. Artinya program pemerintah nanti bisa menyelesaikan masalah harga karena orientasinya ke ekspor," ujarnya.

Yordan memastikan para petani optimistis untuk konsisten bercocok tanam. Asalkan harga komoditas lada semakin meningkat sehingga petani mendapatkan keuntungan lebih banyak.

Mengembalikan kejayaan rempah

photo
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono mengatakan, pemerintah akan mengembalikan kejayaan rempah Indonesia di pasar dunia. Komoditas yang menjadi fokus utama di tahun ini dimulai dengan tiga komoditas besar yaitu pala, lada, dan cengkih. 

Implementasi dari program tersebut, Kementan memberikan bantuan meliputi benih, pupuk, obat-obatan, infrastruktur pertanian, serta mesin-mesin alat pertanian (alsintan). Kegiatan peremajaan dan rehabilitasi tanaman yang sudah tua juga dilakukan.

“Hal ini supaya meningkatkan produksi rempah nasional,” kata Kasdi.

Di sisi lain, Kementan juga sedang menggenjot peningkatan produksi melalui intensifikasi dan pengembangan sentra-sentra baru komoditas. Karenanya, Kementan merancang program penyediaan benih unggul bermutu melalui program penyediaan benih unggul komoditas perkebunan sebesar 500 juta batang (Bun500) selama lima tahun ke depan. 

Berdasarkan data BPS, produksi lada secara nasional dari tahun 2014 hingga 2018 mengalami peningkatan rata-rata 0,5 persen. Di tahun 2018, produksi lada nasional mencapai 88.715 ton dan jumlah yang diekspor sebesar 47.610 ton. Negara tujuan ekspor lada di antaranya Amerika Serikat, Jerman, India dan Vietnam.

Adapun luas lahan lada Provinsi Bangka Belitung 52.818 hektar, produksinya mencapai 34.812 ton.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement