Kamis 02 May 2019 17:11 WIB

Darmin: Keterlambatan Pasokan Pangan Sebabkan Inflasi April

Inflasi pada April ini terbesar dibandingkan April 2017 dan 2018.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Elba Damhuri
Bawang Putih Dorong Inflasi April: Bawang putih impor yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Ahad (14/4).
Foto: Republika/Imas Damayanti
Bawang Putih Dorong Inflasi April: Bawang putih impor yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Ahad (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Inflasi pada April 2019 tercatat lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama dua tahun beruntun (2018 dan 2017). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut faktor keterlambatan pasokan sejumlah komoditas menjadi sebab kenaikan inflasi pada April ini.

Inflasi April terjadi karena kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti bawang putih, bawang merah, cabai, ayam, dan telur. Darmin mengatakan kenaikan harga komoditas tersebut disebabkan oleh keterlambatan pasokan dan panen.

Baca Juga

“Yang bawang putih, impornya akan segera masuk. Kalau bawang merah dan cabai sebentar lagi akan panen,” kata Darmin kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (2/4).

Pada umumnya, menurut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu,  bila musim hujan tiba para petani mengalami kendala keterlambatan panen.  Untuk pasokan bawang putih, kata Darmin, Indonesia belum dapat memproduksi secara mendiri sehingga harus menunggu pasokan impor masuk.

photo
Harga Tiket Pesawat Pengaruhi Inflasi April: Warga membeli tiket pesawat di salah satu agen tiket perjalanan di Jakarta, Selasa (3/2). Tingginya harga tiket pesawat berdampak pada tingginya inflasi April 2019. (Republika/Yasin Habibi).

Pada Maret lalu pemerintah sudah menginstruksikan kementerian perdagangan untuk mengeluarkan persetujuan impor (PI) bawang putih kepada Bulog. Faktanya, PI baru dikeluarkan pada akhir April lalu dengan pelaksana delapan importir swasta.

Darmin berkeyakinan begitu bawang putih impor dan panen bawang merah serta cabai terlaksana, semua permasalahan inflasi akan dapat diselesaikan. Pemerintah mengklaim akan menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan jelang Ramadhan ini.

BPS mencatat inflasi pada April 2019 sebesar 0,44 persen yang dipicu oleh kenaikan harga bumbu-bumbuan dan tarif angkutan udara. Harga bumbu-bumbuan yang mengalami kenaikan adalah bawang merah, bawang putih, cabai merah, telur ayam ras, tomat sayur, melon, tomat buah dan cabai rawit.

Meski demikian, sejumlah komoditas pangan masih mengalami pergerakan harga yang stabil dan menyumbang deflasi seperti beras, daging ayam ras dan ikan segar.

Tingkat inflasi pada April 2019 sebesar 0,44 persen ini termasuk tinggi dibandingkan periode sama dalam dua tahun terakhir. Namun, inflasi tahun ke tahun (yoy) masih tercatat rendah sebesar 2,83 persen, atau lebih baik dibandingkan posisi April 2018 sebesar 3,41 persen dan pada April 2017 sebesar 4,17 persen.

Laju inflasi pada Mei dan Juni 2018 ketika terjadi Ramadhan dan Lebaran adalah masing-masing sebesar 0,21 persen dan 0,59 persen. Laju inflasi itu lebih rendah dari periode Mei dan Juni 2017 yang tercatat masing-masing sebesar 0,39 persen dan 0,69 persen.

BPS  menyebut penyebab utama inflasi sepanjang April 2019 berasal dari kelompok bahan makanan. Tercatat, inflasi bahan makanan mencapai 1,45 persen sedangkan komoditas utama yang mendorong kenaikan inflasi adalah komoditas bawang merah dan bawang putih.

Mengacu catatan tersebut, dalam sebulan terakhir harga bawang merah mengalami kenaikan rata-rata 22,93 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,13 persen. Untuk bawang putih, rata-rata kenaikan harganya mencapai 35 persen dan berkontribusi pada inflasi sebesar 0,09 persen.

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga-hara kebutuhan pokok yang sudah ditentukan jenis-jenisnya dalam satu periode tertentu. Kenaikan harga-harga ini bisa disebut inflasi jika terjadi secera bersamaan dan pada satu waktu tertentu yang mencakup lebih dari satu komoditas utama.

Inflasi berdampak pada harga barang, penjualan, tingkat penghasilan, pengeluaran, hinga suku bunga perbankan. Inflasi yang tinggi akan berdampak kurang baik bagi perekonomian karena bisa mendorong mahalnya harga barang, kenaikan suku bunga pinjaman baik kredit usaha, konsumer, rumah, maupun kendaraan, dan mempengarui nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar AS.

BPS pun mengingatkan untuk menjaga rantai pasokan selama Ramadhan ini. Menurut BPS, jika pasokan masih terhambat, inflasi pada Mei dan Juni terancam tinggi juga.

photo
Inflasi April: Badan Pusat Statistik merilis laju inflasi nasional sepanjang bulan April di Jakarta, Kamis (2/4). Selama bulan April 2019, BPS mencatat terjadi kenaikan signifikan terhadap inflasi menjadi 0,44 persen. Pemicu utama inflasi yakni disebabkan oleh kelompok bahan makanan, khususnya bawang merah, bawang putih

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement