REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Permodalan syariah untuk usaha kecil menengah (UKM) akan meningkat pesat di Inggris. Pasalnya, Inggris ingin memperkuat posisinya sebagai pusat dunia Barat atas keuangan syariah.
Inggris memiliki lima bank yang sepenuhnya syariah yang dilisensikan dengan aset perbankan sekitar 4,7 miliar dolar AS. Beberapa di antaranya menawarkan pembiayaan awal untuk UKM, demikian seperti dilansir di Growth Business, Kamis (25/4).
Keuangan syariah dinilai menarik karena tidak seperti kredit konvensional, pembiayaan syariah tidak membebankan bunga. Namun, karena keuangan Islam berkaitan dengan kebaikan masyarakat, pembiayaan ini mungkin paling cocok untuk bisnis yang sadar sosial atau didorong secara ekologis.
Total aset perbankan yang sesuai dengan syariah di Inggris --termasuk keuangan Islam yang ditawarkan oleh bank konvensional besar-- sekitar 4,1 miliar poundsterling pada paruh pertama tahun 2018, menurut sebuah laporan yang diterbitkan Rabu (24/4) oleh the City UK dan firma hukum Trowers & Hamlins.
Menurut laporan Tren global dalam keuangan Islam dan pasar Inggris 2019, ada kebutuhan yang meningkat untuk keuangan Islam di Inggris. "Perbankan syariah memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar," kata laporan itu.
Aset perbankan syariah global mencapai sekitar 1,7 triliun dolar pada akhir 2017, meningkat 2,7 persen dari tahun ke tahun. Thomson Reuters memperkirakan tingkat pertumbuhan rata-rata aset bisnis syariah akan sekitar 7 persen selama 2018-2023, naik dari rata-rata 6,1 persen antara 2012 dan 2017.
Aset dari lembaga berbasis di Inggris yang menawarkan total layanan keuangan Islam yang lebih luas memiliki total sekitar 6 miliar pound di 2017
Potensi yang cukup besar bagi keuangan Islam untuk berkembang. Populasi Muslim global sekitar 1,8 miliar menyumbang sekitar 25 persen dari populasi dunia, tetapi aset perbankan yang sesuai dengan Syariah hanya 6 persen dari aset perbankan dunia.
Pasar global untuk keuangan Islam naik 6,5 persen antara 2016 dan 2017 menjadi 2,4 triliun poundsterling. Inggris adalah pasar terbesar ke-17 untuk keuangan Islam dari 48 negara, tetapi yang pertama di antara negara-negara mayoritas non-Muslim, menempatkannya di depan AS, Swiss dan Jerman.