Jumat 26 Apr 2019 09:30 WIB

Penerbangan Murah Menjadi Tren di Kalangan Traveler Milenial

Jumlah penumpang maskapai murah melalui Bandara Soekarno-Hatta meningkat

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Air Asia jenis Airbus A320 termasuk maskapai berbiaya murah.
Foto: Reuters
Pesawat Air Asia jenis Airbus A320 termasuk maskapai berbiaya murah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mencatat adanya pertumbuhan tren penerbangan berbiaya hemat. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pertumbuhan penerbangan berbiaya hemat khususnya sangat terlihat di Bandara Soekarno-Hatta untuk rute Internasional.

"Pada periode 1 Januari sampai 24 April 2019 tercatat (penumpang LCC internasional) 1,34 juta orang atau naik hampir dua persen dibandingkan dengan 1 Januari sampai 24 April 2018 sebanyak 1,32 juta orang," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Jumat (26/4).

Baca Juga

Sementara pada 2018, Awaluddin mengatakan jumlah penumpang LCC rute internasional juga cukup banyak. Penumpang maskapai berbiaya hemat khusus rute internasional di Soekarno-Hatta pada 2018 mencapai sekitar 30 persen dari total penumpang rute internasional 15,5 juta orang.

“Segmen LCC tumbuh cukup pesat di seluruh dunia termasuk di Asia Tenggara, dan Soekarno-Hatta bersiap untuk meraih pasar itu,” ujar Awaluddin. 

Sementara itu pergerakan pesawat pada 1 Januari sampai 24 April 2019 di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 9.604 pergerakan. Angka tersebut memperlihatkan peningkatan 5,03 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Awaluddin menilai penerbangan murah menjadi tren di kalangan traveler khususnya mereka yang termasuk generasi milenial. "Di Soekarno-Hatta sendiri, sekitar 60 persen penumpang pesawat adalah generasi milenial,” ungkap Awaluddin.

Pada 1 Mei 2019, AP II akan memindahkan maskapai berbiaya hemat rute internasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Terminal 2F. “Secara umum, LCC Terminal 2F didesain untuk mewujudkan proses keberangkatan yang cepat, pengalaman perjalanan yang menyenangkan, dan pelayanan bernilai tambah yang berbeda dari biasanya,” jelas Awaluddin.

LCC Terminal 2F sendiri merupakan bagian dari revitalisasi menyeluruh di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Saat ini Terminal 2 berkapasitas sembilan juta penumpang per tahun, setelah revitalisasi usai pada 2022 maka kapasitas akan bertambah menjadi 24 juta penumpang per tahun.

Dengan begitu rute penerbangan domestik maskapai LCC yang sebelumnya di Terminal 2F direlokasi ke Terminal 2D. Operasional maskapai domestik yang dipindah ke Terminal 2D yakni Sriwijaya Air dan Air Asia. Khusus Air Asia rute domestik dapat dipindah ke Terminal 2D dan 2E.

Selain itu, Awaluddin mengatakan ada beberapa maskapai LCC rute internasional lainnya yang akan dipindah ke Terminal 2F. "Citilink dan Tigee Scoot juga nantinya menyusul akan pindah ke Terminal 2F," jelas Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement