Rabu 24 Apr 2019 10:49 WIB

Kuartal I 2019, Bukit Asam Catat Kenaikan Produksi

Tahun ini, Bukit Asam targetkan produksi sebesar 27,26 juta ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Suasana bongkar muat batubara
Foto: Dhedez Anggara/Antara
Suasana bongkar muat batubara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA), perusahaan pelat merah yang bergerak dalam pertambangan batubara pada kuartal pertama 2019 menjual 6,65 juta ton batubara. Penjualan ini meningkat  5,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,30 juta ton.

Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin menjelaskan peningkatan penjualan ini juga didukung oleh peningkatan produksi batubara perusahaan. Pada kuartal pertama ini tercatat produksi batubara perusahaan sebesar 5,70 juta ton atau meningkat sebesar delapan persen dibandingkan periode yang sama sebesar 5,28 juta ton. 

Baca Juga

"Pencapaian kinerja operasi perseroan ini tidak lepas dari strategi manajemen dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara tetangga. Hal ini merupakan salah satu strategi perusahaan ditengah menurunnya permintaan dari pasar Cina," ujar Arviyan di Hotel Ritz Caltron, Rabu (24/4).

Arviyan menjelaskan pasar ekspor yang disasar perusahaan pada tahun ini memang tak hanya ke pasar lama saja seperti Cina. Tetapi perusahaan juga meningkatkan pasar di India, Korea Selatan, Sri Langka dan Hongkong. Ia juga mengatakan pasar tersebut banyak menyerap produksi batubara PTBA berkalori sedang dan tinggi.

"Ini juga salah satu strategi untuk optimalisasi penjualan ekspor batubara medium to high calorie ke premium market," ujar Arviyan.

Sedangkan untuk volume penjualan pada tahun ini perusahaan menargetkan sebesar 28,38 juta ton. Hal tersebut terbagi dari penjualan batubara domestik sebesar 13,67 juta ton dan penjualan ekspor sebesar 14,71 juta ton.

"Secara total 28,38 juta ton atau meningkat 15 persen dari realisasi penjualan batubara 2018 kemarin. Peningkatan target ini ditopang oleh rencana penjualan ekspor batubara medium to high calorie ke premium market sebesar 3,8 juta ton," ujar Arviyan.

Pada 2019 ini perusahaan merencanakan total produksi sebesar 27,26 juta ton. Total produksi ini naik tiga persen dari realisasi tahun lalu yang sebesar 26,36 juta ton. Perusahaan juga menargetkan angkutan batubara pada 2019 naik menjadi 25,3 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement