Selasa 23 Apr 2019 17:49 WIB

Subsidi Elpiji Belum Mulai Dimanfaatkan

Masyarakat belum memanfaatkannya meski telah diluncurkan Senin (22/4).

Rep: Agata Eta Andayani/ Red: Gita Amanda
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program distribusi tertutup elpiji tiga kilogram sedianya telah dilaksanakan mulai, Senin (22/4) kemarin. Akan tetapi, masyarakat belum memanfaatkannya meski telah diluncurkan kemarin. 

Sementara itu, seorang karyawan di toko arif di Kawasan Sunter, Jakarta Utara, Joni, menyebut belum ada pembeli yang datang ke toko itu menggunakan kartu subsidi atau voucher elektronik. "Nggak, belum ada yang pakai kartu itu sih," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (23/4).

 

Ia pun belum bisa memastikan lancar atau tidaknya transaksi karena belum ada pembeli pemegang kartu yang menggunakannya untuk membeli elpiji tiga kilogram di toko itu. Meski demikian, terkait proses transaksi ia mengatakan ada arahan dari pusat. "Pakai aplikasi ya itu. Ya pokoknya arahan pemerintah bagaimana ikutin aja lah," katanya.

 

Terkait program subsidi tertutup elpiji ukuran tiga kilogram dengan mekanisme pembelian menggunakan kartu dan voucher elektronik bagi masyarakat kurang mampu, rupanya jajaran pemerintah di Jakarta Utara belum mengetahui program tersebut. 

 

Lurah Pejagalan Jakarta Utara Ichsan Firdaosy mengungkapkan pihaknya belum mengetahui kabar subsidi tertutup elpiji tiga kilogram itu. "Saya justru baru dengar informasi tersebut," kata Ichsan. Ia menyebutkan sebelumnya tidak ada pemberitahuan maupun sosialisasi baik dari Kementerian Sosial maupun Kementerian ESDM terkait subsidi bagi warganya. 

 

"Biasanya juga ada warga yang suka cerita atau lapor, tapi ini kok nggak ada," katanya kepada Republika, Selasa (23/4).

 

Hal serupa juga diungkapkan oleh Camat Penjaringan Muhammad Andri. Ia mengungkapkan belum mendapatkan informasi terkait program itu. Andri pun mengaku baru mendengar adanya program tersebut. Ia bahkan tak tahu bahwa program itu merupakan program dari Kementerian ESDM dan Kementerian Sosial.

 

"Belum ada sosialisasi juga di tempat kami," ujar Andri. 

 

Mendengar kabar itu, ia pun berencana mencari tahu ke masyarakat maupun ke agen-agen penjual elpiji. "Nanti kami cari tahu dan pantau ya, semoga tidak ada kendala," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement