Selasa 23 Apr 2019 14:47 WIB

BI Solo Berikan Pelatihan Digital kepada 350 UMKM

Pelaku UMKM diajarkan mengenai pemasaran produk di marketplace

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo menyelenggarakan workshop bertema 'Sukses Wirausaha di Zaman Digital' yang diikuti 350 pelaku UMKM di Eks Karesidenan Surakarta, Selasa (23/4).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo menyelenggarakan workshop bertema 'Sukses Wirausaha di Zaman Digital' yang diikuti 350 pelaku UMKM di Eks Karesidenan Surakarta, Selasa (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bank Indonesia (BI) bersama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) menyelenggarakan workshop bertema "Sukses Wirausaha di Zaman Digital" di seluruh kota di tempat Kantor Perwakilan Bank Indonesia berada. Di Solo, pelatihan digelar di gedung BI Solo, Selasa (23/4).

Pelatihan tersebut bertujuan untuk mengenalkan UMKM dengan berbagai media digital sebagai instrumen bisnis. Sekitar 350 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari wilayah eks Karesidenan Surakarta mengikuti pelatihan tersebut.

Baca Juga

Ada beberapa materi yang disampaikan kepada para peserta, di antaranya, mengenai pemasaran produk di marketplace, praktek foto dan pembuatan materi konten siap jual, pengenalan pembayaran elektronik (e-payment), dan lain sebagainya.

Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengeluaran Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Bakti Artanta, mengatakan, era revolusi industri 4.0 membuat semua sektor kehidupan manusia bersentuhan dengan layanan digital.

Data penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 54,68 persen atau sekitar 143,26 juta jiwa dari seluruh penduduk Indonesia. Hal tersebut melatarbelakangi pengembangan UMKM berbasis daring.

Pengembangan UMKM dinilai memiliki peran yang penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Hal itu terlihat dari berbagai data empiris yang mendukung eksistensi UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia. Antara lain dari kontribusinya dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB) sekitar 60 persen, potensi penyerapan tenaga kerja hingga 97 persen dan potensi ekspor.

"Kami merasakan UMKM masih perlu ada pembenahan-pembenahan, peningkatan capasity building supaya semuanya dapat berjalan baik fan lancar. Dunia sudah berubah dengan perkembangan revolusi industri 4.0 semuanya harus digital, UMKM harus kita kembangkan kesana agar tidak ketinggalan," terang Bakti kepada wartawan sesuai membuka workshop tersebut.

Menurutnya, seluruh kantor perwakilan BI akan mengadakan kegiatan serupa untuk meningkatkan kapasitas dari UMKM khususnya untuk mengenal digitalisasi. Hal itu sejalan dengan program strategis BI yang selalu akan mengembangkan ekonomi digital ke depannya,

"Kalau UMKM punya kapasitas lebih, saya yakin akan mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Solo," imbuhnya.

Sementara itu, Asisten Pengembangan Ekonomi Setda Kota Solo, Agus Sutrisno, menyatakan Pemkot Solo menyambut baik usaha Bank Indonesia memberikan edukasi kepada pelaku UMKM di Solo Raya. Hal itu sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat terkait era revolusi industri 4.0 semuanya harus digital.

"Tanpa kecuali kita harus ikut termasuk UMKM. UMKM bermitra dengan marketplace yang sudah ada, tidak perlu membuat toko online sendiri," ujarnya.

Agus menyatakan, hampir semua UMKM di Solo sudah memanfaatkan teknologi digital. Pemkot Solo juga mendukung dengan adanya Sentra IKM Kreatif Solo di Semanggi yang menyediakan fasilitas digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement