Selasa 23 Apr 2019 10:47 WIB

Jokowi Instruksikan Kementerian Perkuat Belanja Modal

Penyerapan anggaran di setiap kementerian harus dapat direalisasikan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/4/2019). Pemerintah akan mengupayakan penganggaran dan alokasi APBN 2020 memberikan stimulus pada pertumbuhan ekonomi.
Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/4/2019). Pemerintah akan mengupayakan penganggaran dan alokasi APBN 2020 memberikan stimulus pada pertumbuhan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga agar memperkuat dan meningkatkan belanja modal. Selain itu, penyerapan anggaran di setiap kementerian dan lembaga juga harus dapat direalisasikan.

"Belanja modal agar diperkuat, agar ditingkatkan, semua kementerian harus bisa memaksa organisasinya agar penyerapan anggaran betul-betul bisa direalisasikan," ujar Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna terkait ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4). 

Baca Juga

Selain itu, Presiden juga menginstruksikan agar tiap kementerian berupaya mengurangi belanja barang semaksimal mungkin. Jokowi menyampaikan prioritas utama pemerintah dalam pemanfaatan anggaran APBN untuk tahun 2020 yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM).  

Salah satunya yakni dengan melakukan pelatihan-pelatihan secara besar-besaran dengan melibatkan berbagai perusahaan. Karena itu, untuk meningkatkan partisipasi perusahaan dalam menyelenggarakan pelatihan ketrampilan, pemerintah juga akan membahas kebijakan pemberian insentif.

"Termasuk di dalamnya adalah kebijakan-kebijakan yang berikan insentif-insentif kepada perusahaan-perusahaan agar mereka juga ikut bersama-sama dengan kita melakukan pelatihan-pelatihan," jelas Jokowi.

Jokowi ingin agar pembangunan SDM ini dapat terkonsolidasi dengan baik. Karena itu, ia menginstruksikan jajarannya untuk segera menindaklanjuti rencana pembangunan SDM ini sehingga anggaran yang disediakan bisa tepat sasaran dan terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja. 

Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk terus memperbaiki sistem reformasi birokrasi sehingga dapat meningkatkan daya saing, terutama terkait perizinan, investasi, maupun ekspor. Menurutnya, hal itu menjadi kunci utama sebab tanpa adanya peningkatan investasi dan ekspor maka pertumbuhan ekonomi juga tak akan meningkat. 

"Betul-betul ini semua kementerian, kemudian kemendagri yang berkaitan dengan daerah juga agar diberikan tekanan-tekanan," tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement