REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Kementan) mengadakan bimbingan teknis yang dihadiri 1.500 penyuluh pertanian dan petani andalan. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian.
Program ini dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Selatan pada Kamis (11/4) yang terbagi menjadi enam titik. Yaitu asrama haji, Ponpes Al - Madina I, M Regency, Batangkaluku, Hotel Aerotel Simle, dan Hotel Max One. Peserta merupakan perwakilan dari Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Dalam bimbingan ini, para peserta diarahkan untuk memahami tiga proses. Pertama pengusulan dan penilaian DUPAK (Daftar Usul Penetapan Angka Kredit) elektronik. Kedua adalah pelaporan Indikator Kinerja Penyuluh Pertanian (IKPP) berbasis android. Terakhir adalah penumbuhan dan pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Momon Rusmono, mengatakan melalui tiga hal tadi, penyuluh harus mampu menguasai semua teknologi terkini. Kemudian memanfaatkannya untuk menyebarkan hasil kinerja yang telah dicapainya.
Penyuluh harus mampu memanfaatkan smartphone, karena semua Bimtek tersebut dapat diakses melalui smartphone berbasis android. “Jadi dimanapun berada, penyuluh harus mampu melaporkan hasil kinerjanya melalui smartphone, Setiap keberhasilan langsung ditulis dengan baik dan diberitakan atau diviralkan melalui media sosial,” ujarnya.
Momon mengatakan, melalui nawacita, Presiden ingin mewujudkan kedaulatan pangan. Peningkatan produksi dan kebutuhan pangan masyarakat tidak berjalan maksimal jika tidak diikuti dengan kesejahteraan petani.
Penyuluhan adalah proses pembelajaran masif. Dia harus mau mengajak petani memahami pengertian penyuluhan agar lebih paham. Penyuluhan bertujuan agar pihak yang terlibat dalam pertanian mampu dan mau mengorganisasikan dirinya.
Semoga setelah mengikuti Bimtek tersebut salah satu fungsi utama Penyuluh Pertanian untuk merubah perilaku dari “tidak tahu menjadi tahu” dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan.