REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjanjikan Politeknik (Poltek) Penerbangan di Sekayu, Sumatra Selatan akan didirikan. Meskipun begitu, Budi mengatakan penerapan Politeknik Penerbangan di Sekayu harus melalui sejumlah proses.
Dia menuturkan salah satu yang harus dilakukan yakni serah terima Lapangan Terbang (Lapter) Sekayu dari Pemkab Muba ke Pemerintah Pusat. "Ada suatu proses dimana bandara ini terlebih dahulu diserah terimakan kepada pemerintah pusat. Supaya APBN dapat dikeluarkan. Prosesnya itu seiring sejalan dengan verifikasi," kata Budi dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Rabu (10/4).
Selain itu, Budi mengatakan legalitas lahan juga harus terjamin. Menurutnya Pemerintah Kabupaten Muba berencana melakukan pembebasan lahan kembali di sekitar Lapter Sekayu seluas 30 hektare untuk menunjang pengembangan dan penerapan Politeknik Penerbangan. "Bupati juga akan melakukan pembebasan lahan, penyerahan juga dilakukan," tutur Budi.
Jika seluruh proses telah terpenuhi dengan baik, kata dia, pada 2020 mendatang Lapter Sekayu dapat difungsikan secara bertahap dimulai dari lokasi kursus perbangan dan lainnya. Selanjutnya pada 2021 baru dapat dilakukan secara intensif.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin meninjau Lapter Sekayu, Rabu (10/4/2019).
Untuk gedung sekolah penerbangangnya, Budi memaatikan lokasinya tetap berada di Palembang. Sementara lapangan terbang Sekayu, lanjut Budi, nantinya akan menjadi tempat latihan bagi seluruh pelajar politeknik peneebangan tersebut.
Untuk sertifikasinya, Budi menjelaskan hal tersebut akan terfokus pada teknis. "Di mana panjang, lebar, dan kemiringan Lapter Sekayu akan dilakukan evaluasi oleh pihaknya. Waktunya tidak lama cukup dua bulan. Jika ada yang kurang rekomendasi awal kita beri catatan," jelas Budi.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan beberapa waktu yang lalu telah datang tim dari Kemenhub guna meninjau langsung kondisi Lapter Sekayu. Dalam tinjauan tersebut terdapat beberapa hal yang masih harus dilengkapi.
"Untuk sertifikasi, tim Kemenhub telah turun dan ada perbaikan. Saat ini sedang ditindaklanjuti. Dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan kedepan registrasi ini sudah tercapai," kata Dodi.
Dodi menambahkan seluas 30 hektare lahan akan dibebaskan. Jika itu selesai, lanjut Dodi, seluruh fasilitas dan lahan diserahkan ke pusat yang nantinya dapat dikembangkan menjadi Politeknik Penerbangan.