Rabu 10 Apr 2019 20:31 WIB

Kementan Canangkan Program Santri Tani di Sorong

Program KSTM diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian.

Red: EH Ismail
Bimbingan teknis santri bertani di Manokwari
Foto: Humas Kementan
Bimbingan teknis santri bertani di Manokwari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) Kementerian Pertanian menjangkau wilayah Sorong Papua Barat. Program ini mengajak masyarakat Muslim, terutama generasi muda, untuk bercocok tanam.

Sebelumnya program ini diluncurkan pada awal 2019 di Tasikmalaya. Tujuannya untuk menggerakkan dan memotivasi generasi muda agar mau menjadi petani, yang dalam ungkapan Arab sering disebut sayyidul bilad (pemilik negara).

Wakil Direktur II Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari Dr Aswandi menyebutkan, ada sepuluh KSTM. Realisasinya diawali dengan pendataan penerima program dan dilanjutkan dengan bimbingan teknis (Bimtek).  

Sebelum menjangkau wilayah Sorong, Bimtek telah dilakukan di Kabupaten Manokwari.  Bertempat di Pondok Pesantren Hidayatullah, Manokwari pada hari selasa (26/3).  Ayam buras menjadi ternak pilihan yang akan dibudidayakan peserta program ini.  

Sebanyak empat kelompok telah memperoleh teori-teori dasar serta praktik pembuatan kandang.  Kini giliran para santri kabupaten dan kota Sorong yang mendapatkan pengarahan.  Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sorong, Magriet Beatriks Hendrika Nauw, membuka secara resmi Bimtek KSTM ini.

Peserta terdiri dari dua kelompok santri yang berasal Pondok Pasantren (Ponpes) Hidayatulloh, dua kelompok dari Ponpes Nurul Yaqin 2 KSTM, satu kelompok dari Ponpes Salafiyah. Kemudian ada satu kelompok dari Ponpes Darul Atsar.  Total jumlah peserta sebanyak 60 orang.

Generasi muda

photo
Santri dan generasi muda mengikuti bimbingan teknis pertanian di Manokwari

Program KSTM diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian, percepatan pembudidayaan perternakan, meningkatkan minat, serta kompetensi santri bidang pertanian.  Santri-santri yang terpilih dan tergabung dalam KSTM merupakan Santri Tani Milenial memiliki minat di bidang pertanian dan adaptif terhadap teknologi digital. 

Tujuan dari Program ini yakni untuk meningkatkan PKS Santri Tani Milenial, serta memberi kesempatan santri untuk belajar bidang pertanian dengan pendekatan kelompok.  Salah seorang santri dari Ponpes Daurl Atsar, Ahmad merasa senang dengan adanya kegiatan ini.

“Bagi saya Program KSTM sangat bermanfaat, terlebih ini menjadi peluang usaha bagi teman-teman santri serta dapat menambah pendapatan,” ujar Ketua KSTM Ponpes Daurl Atsar, Sorong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement