REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (9/4) atau Rabu (10/4) pagi WIB. Pelemahan dolar AS dipicu sentimen pasar yang tertekan perkiraan suram tentang pertumbuhan global oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
IMF pada Selasa (9/4) memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan global pada tahun 2019 menjadi 3,3 persen dalam laporan World Economic Outlook (Prospek Ekonomi Dunia) yang baru dirilis. Angka prediksi ini turun 0,2 poin persentase dari estimasi pada Januari.
Proyeksi terbaru untuk tahun 2019 adalah 0,3 poin persentase di bawah angka 2018, diikuti dengan harapan kembali menjadi 3,6 persen pada tahun 2020.
IMF mengatakan ekonomi dunia menghadapi risiko-risiko penurunan yang disebabkan oleh ketidakpastian potensial dalam ketegangan perdagangan global yang sedang berlangsung, serta faktor-faktor spesifik negara dan sektor lainnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,05 persen menjadi 97,0049 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, kurs euro naik menjadi 1,1266 dolar AS dari 1,1261 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3042 dolar AS dari 1,3066 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7125 dolar AS dari 0,7126 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,11 yen Jepang, lebih rendah dari 111,51 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Kurs dolar AS naik menjadi 0,9995 franc Swiss dari 0,9990 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3322 dolar Kanada dari 1,3311 dolar Kanada.