REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat pengguna Tol Jakarta-Cikampek hari ini mengeluhkan kemacetan panjang, bahkan cenderung tidak bergerak di kedua sisinya sejak Selasa (9/4) pagi. Untuk mengurai kemacetan tersebut, Jasa Marga (JM) telah melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas.
"Untuk mengurai kepadatan akibat kejadian tersebut, Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas," kata Corporate Communications Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Irra Susiyanti melalui siaran pers pada Selasa (9/4).
Irra menjelaskan, kemacetan untuk arah Jakarta diakibatkan oleh dua kendaraan besar yang mengalami gangguan di jarak 500 meter setelah Gerbang Tol (GT) Cikunir 2 menuju arah Rorotan. Yakni kontainer peti kemas mengalami patah as pada pukul 05.55 WIB. Kemudian di lajur yang bersebelahan, terdapat truk bermuatan sepeda motor mengalami ambles roda belakang pada pukul 07.37 WIB yang menyebabkan jalur ke arah Rorotan juga tertutup total.
"Kami mengalihkan arus lalu lintas arah Rorotan menuju keluar arteri Jatiasih untuk kemudian masuk kembali ke Jalan Tol JORR arah Rorotan. Selain itu, sodetan di depan kantor Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek juga dibuka untuk mengurangi beban kepadatan lalu lintas sehingga pengguna jalan dapat langsung keluar menuju jalan arteri Bekasi Barat," jelas Irra.
Sedangkan penanganan gangguan untuk kedua truk lanjut Irra, telah ditangani oleh petugas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek. Sehingga seluruh lajur dapat dilintasi dengan normal kembali pada pukul 09.00 WIB.
"Penanganan memakan waktu yang cukup lama mengingat petugas harus mengevakuasi kedua kendaraan tersebut dengan menggunakan alat berat," jelasnya.
Sementara itu, sambung Irra, untuk kepadatan arah Cikampek merupakan akibat dari penutupan sebagian lajur di beberapa lokasi pekerjaan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek elevated yang dikerjakan pada periode window time pukul 22.00-05.00 WIB. Beberapa titik pekerjaan terletak di KM 14, KM 22 dan KM 41 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek untuk pekerjaan erection girder.
Rekayasa lalu lintas, menurut Irra, juga dilakukan yakni dengan melakukan contraflow di sekitar area pekerjaan untuk membagi beban lalu lintas sehingga dapat mengurangi kepadatan akibat penutupan lajur. Di antaranya contraflow pada Kilometer 13+500 sampai dengan KM 14+200 dan KM 21+600 sampai dengan KM 22+400 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kepadatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kami imbau untuk dapat mengantisipasi perjalanan dengan menggunakan jalur alternatif lainnya, mengikuti rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan," ungkap Irra.