Selasa 09 Apr 2019 09:55 WIB

Balasan Subsidi Airbus, AS Mulai Perang Dagang dengan Eropa

Produk yang dikenakan tarif mulai dari suku cadang, produk susu hingga anggur.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Pesawat United Airline Airbus A320 di Bandara Internasional O'Hare di Chicago, Illinois, AS.
Foto: REUTERS/Kamil Krzaczynski
Pesawat United Airline Airbus A320 di Bandara Internasional O'Hare di Chicago, Illinois, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perwakilan Perdagangan AS (USTR) mengusulkan daftar produk Uni Eropa yang dikenakan tarif sebagai pembalasan atas subsidi pesawat Eropa. Daftar produk yang diusulkan mulai dari pesawat komersial besar dan suku cadang, hingga produk susu dan anggur. Dengan langkah itu, USTR mengatakan memulai proses pembalasan terhadap kerugian senilai lebih dari 11 miliar dolar AS dari subsidi Uni Eropa untuk Airbus.

UE dan AS telah bertengkar selama lebih dari satu dekade karena saling klaim bantuan ilegal untuk pembuat pesawat raksasa Boeing dan Airbus, dengan kasus yang sejalan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kedua belah pihak telah ketahuan membayar miliaran dolar AS subsidi untuk mendapatkan keuntungan dalam bisnis jet global.

Baca Juga

Langkah oleh USTR ini menandai peningkatan ketegangan ketika AS berusaha untuk memukul tarif yang kuat pada berbagai produk UE. UE telah membuat sebagian besar subsidi tidak berubah dan meluncurkan bantuan tambahan sejak tantangan tersebut, kata USTR.

"Tujuan utama kami adalah mencapai kesepakatan dengan UE untuk mengakhiri semua subsidi WTO yang tidak konsisten untuk pesawat sipil besar. Ketika UE mengakhiri subsidi ini, tugas tambahan AS yang diberlakukan sebagai tanggapan dapat dicabut,” kata Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dalam pernyataan itu, Senin (8/4).

WTO mengatakan tahun lalu akan mengevaluasi permintaan AS untuk menjatuhkan sanksi bernilai miliaran dolar AS terhadap produk-produk Eropa. Sanksi ini sebagai tanggapan atas putusan bahwa UE telah membagikan subsidi ilegal kepada Airbus.

Amerika Serikat telah memperkirakan nilai subsidi-subsidi tersebut senilai 11,2 miliar dolar AS dalam perdagangan, meskipun UE telah menentang perkiraan itu.

USTR mengatakan akan mengumumkan daftar produk akhir setelah juru pendamai WTO mengevaluasi klaim. Hasilnya diharapkan musim panas ini, kata pernyataan itu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement