Ahad 07 Apr 2019 14:46 WIB

Harga Ayam di Tingkat Peternak Merangkak Naik

Peternak masih rugi sekitar Rp 1.300- Rp 2.000 per kilogram.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Dwi Murdaningsih
Daging ayam
Foto: Safebee
Daging ayam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Harga ayam hidup di tingkat peternak merangkak naik di kisaran Rp 17 ribu. Kenaikan tersebut seiring dengan mendekatnya Ramadhan yang mana tingkat permintaan pada bulan tersebut umumnya mengalami peningkatan konsumsi sebesar 15-20 persen. Meski mengalami kenaikan, harga ayam di tingkat peternak masih lebih tinggi dibanding harga pokok produksi (HPP).

Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengakui adanya kenaikan harga tersebut. Kendati demikian, dia menyebutkan kenaikan harga ayam hidup di tingkat peternak belum terjadi secara merata di seluruh daerah. Kenaikan tersebut juga dinilai belum signifikan namun sudah lebih baik dibanding harga pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga

“Kalau kemarin itu harga di tingkat peternak sekitar Rp 10 rb-Rp 11 ribu. Ini harga (Rp 17 ribu) sudah terjadi sejak kira-kira tiga hari lalu,” kata Sugeng saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (7/4).

Mengacu catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga ayam ras segar per tanggal 7 April 2019 berada di kisaran Rp 28.700-Rp 34.350 per kilogram (kg) di pasaran. Sementara harga rata-rata ayam ras segar di tingkat nasional mencapai Rp 30.050 per kg.

Sedangkan, Sugeng mengatakan, HPP ayam broiler mandiri saat ini berkisar Rp 19.500-Rp 20 ribu per kg. Artinya, kenaikan pembelian harga di tingkat peternak belum mampu menutup biaya produksi. Menurutnya, kenaikan pembelian harga ayam baru mendekati HPP di tingkat peternak sebagaimana yang diatur pemerintah sebesar Rp 18 ribu-Rp 20 ribu per kg.

“Dengan harga Rp 17 ribu, peternak masih rugi sekitar Rp 1.300- Rp 2.000 per kilogram,” katanya.

Kendati begitu dia melihat, saat ini terdapat sejumlah aktivitas pedagang yang menyerap sebanyak-banyaknya daging maupun ayam peternak untuk dimasukkan ke dalam cold storage. Sehingga hal itu secara tidak langsung dapat membantu meminimalisasi kerugian peternak yang sebelumnya mencapai Rp 5 ribu per kg dari HPP yang ada.

“Inilah yang nanti diharapkan bisa jadi stok di Ramadhan nanti, jadi bentuknya (daging) beku, ayam peternak bisa diserap,” kata dia.

Dia memastikan, ketersediaan pasokan ayam dalam menghadapi Ramadhan dan Lebaran dipastikan aman. Sebab, kelebihan suplai ayam di tingkat peternak beberapa waktu lalu masih tersedia dan mulai diserap secara bertahap oleh pasar. Menurutnya, berdasarkan catatan Kementerian Pertanian (Kementan), ketersediaan pasokan berjumlah 63,8 juta ekor ayam per minggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement