Sabtu 06 Apr 2019 14:52 WIB

LPDB Siap Dukung Hilirisasi Produk Kelapa

LPDB meyakini hilirisasi produk kelapa mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

Ketua LPDB UMKM, Braman Setyo.
Foto: Ist
Ketua LPDB UMKM, Braman Setyo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) Braman Setyo menyatakan pemerintah siap mendukung perkembangan hilirisasi industri kelapa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Bram, kelapa merupakan komoditas yang sangat bernilai ekomomis karena mampu menghasilkan berbagai produk turunan. 

"Saya sangat senang sekali pertemuan hari ini, ini merupakan sektor produktif. Sektor ini harus menyerap kucuran dana lebih tinggi dari sektor lainnya, karena sektor produktif mempunyai nilai tambah yang lebih berkali-kali lipat. Kelapa, banyak sekali produk turunannya yang mampu menghasilkan nilai tambah," kata Bram pada acara Temu Mitra Koperasi Kelapa di Yogyakarta, Kamis (4/4). 

Baca Juga

Lebih lanjut Bram mengungkapkan, LPDB pada tahun ini telah menyiapkan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk dikucurkan kepada pelaku usaha. Oleh karena itu untuk mendorong hilirisasi olahan kelapa, LPDB siap memberikan kucuran kredit kepada pelaku usaha sepanjang syarat dan ketentuan terpenuhi.

"LPDB tahun ini mempunyai anggaran untuk dikucurkan sejumlah Rp 1,5 triliun. Kalau terkendala untuk investasi mesin, akan kita bicarakan secara langsung, LPDB siap mendukung untuk mengucurkan kredit kepada yang bersangkutan," kata Bram. 

Pada saat yang sama, perwakilan dari Koperasi Krambi Idjo, Syaukani mengapresiasi atas dukungan pemerintah untuk hilirisasi komoditas kelapa untuk memberikan nilai tambah, namun ia juga mengatakan, perlu adanya kepastian romaterial agar stabilitas produksi dapat berjalan dengan baik.

Selanjutnya ujar Syaukani, selain dukungan hilirisasi, diperlukan juga dukungan dari pemerintah untuk penataan perkebunan kelapa secara nasional. 

"Saat ini kebanyakan penghasil kelapa adalah kebun rakyat. Untuk diserap ke industri pengolahan, persediaan kurang. Karena itu, perlu juga dukungan kebijakan dari pemerintah untuk menata perkebunan kelapa. Jadi kenapa sawit maju, karena ia ditata perkebunannya oleh kebijakan pemerintah, nah harapannya kelapa juga gitu. Selain kaya dengan produk turunan, secara ekologi, kelapa juga ramah lingkungan," kata Syaukani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement