REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan asuransi dan manajemen aset, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia menyatakan siap mengikuti perkembangan bisnis perusahaan jasa keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) di tanah air. Hal itu dilakukan agar sinergi bisnis perusahaan bisa terus berkembang.
Chief Operation Officer Allianz Utama Indonesia, Fabian Huber, mengatakan, perkembangan fintech di Indonesia tengah pesat. Hal itu didukung pula dengan kondisi demografi dan infrastruktur jaringan internet yang terus bertambah dalam lima tahun terakhir.
Di satu sisi, rendahnya inklusi keuangan membuat fintech menjadi salah satu alternatif utama masyarakat. Sebab, fintech bisa menyentuh lapisan masyarakat terbawah.
“Sesuai komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah meningkatkan penetrasi asuransi serta literasi dan inklusi keuangan, Allianz siap mengikuti perkemgangan fintech,” kata Fabian dalam keterangan resmi, Kamis (4/4).
Fabian mengatakan, perusahaan menyadari bahwa saat ini pasar tengah bergerak ke segmen generasi milenial. Dimana, generasi tersebut akan mendominasi target pasar terbesar selanjutnya.
Namun, menyasar generasi milenial identik dengan digitalisasi, sehingga memberikan peluang bagi pengembangan fintech pada perusahaan asuransi. “Kami menyadari tren digital menjadi peluang besar untuk berinovasi. Untuk itu, kami terus melakukan transformasi digital dan sejumlah inovasi khususnya di bidang layanan berbasis digital untuk memberikan pengalaman terbaik bagi nasabah,” katanya.
Sementara ini, menurut dia, Allianz Indonesia sudah melakukan transformasi digital dengan menyiapkan ekosistem digital yang mendukung agen atau mitra bisnis Allianz ketika memberikan layanan bagi nasabah.
Sejumlah langkah strategis yang diperlukan telah disiapkan. Dari mulai proposisi produk ke seluruh titik layanan nasabah, hingga bertransformasi menjadi proses bisnis digital dengan menyediakan layanan berbasis digital.
Perusahaan, kata Fabian, mengedepankan digitalisasi sejak fase awal nasabah bergabung. Saat nasabah ingin melakukan klaim asuransi juga telah dapat terlayani secara digital untuk untuk memberikan kemudahan.
Ia menambahkan. berbagai inovasi lain yang juga telah dilakukan di antaranya dengan menjadi salah satu perintis di industri asuransi yang sejak awal telah berinvestasi serta bekerja sama dengan unicorn terbaik di Indonesia.
“Tidak hanya itu, perluasan kerja sama dengan mitra digital, agregator maupun perusahaan startup fintech juga dilakukan untuk bersama-sama melakukan sinergi mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri asuransi saat ini,” ujar dia.
Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia, Peter Van Zyl, mengatakan, pihaknya menyadari layanan yang cepat dan mudah menjadi syarat mutlak untuk memuaskan nasabah dan mitra bisnis. Khususnya pada era ekonomi digital dan disrupsi digital yang saat ini terus berlangsung.
Lewat kerja sama bisnis strategis dengan beberapa mitra digital, agregator maupun usaha rintisan fintech, Peter memastikan maanfaat produk dan layanan asuransi dapat semakin dirasakan. Selain itu, akses masyarakat jadi makin mudah dan cepat dipahami oleh semua jenis nasabah.
Ia mengatakan, perkembangan teknologi digital secara tidak langsung membawa upaya percepatan akses jasa keuangan kepada lebih banyak orang. Sinergi antara platform digital dengan penyedia layanan keuangan, seperti bank, asuransi dan diharapkan dapat menjangkau lebih banyak orang mendapatkan layanan keuangan yang layak.
Dengan begitu, kata Peter, inklusi keuangan meningkat dan literasi keuangan dapat tersebar ke seluruh wilayah Indonesia.