Kamis 28 Mar 2019 19:01 WIB

Ekonomi Digital Buka Peluang Bisnis di Berbagai Sektor

Kapitalisasi 10 perusahaan platform teratas lebih tinggi dari perusahaan konvensional

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pengembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) yang telah bertransformasi menjadi ekonomi digital membuka berbagai kesempatan. Di antaranya menjadi katalis untuk pertumbuhan berbagai platform bisnis.

Darmin menuturkan, nilai kapitalisasi 10 perusahaan platform marketplace teratas saat ini lebih tinggi daripada perusahaan konvensional. Prestasi ini dicapai dalam periode waktu yang lebih singkat.

Baca Juga

Kedua, Darmin menambahkan, membuka peluang usaha. Perkembangan digital telah mengubah berbagai bisnis model, salah satunya sharing economy yang dapat meningkatkan nilai ekonomi. "Caranya dengan pemanfaatan aset secara bersama," katanya dalam acara Smart Citizen Day di Jakarta, Kamis (28/3).

Selanjutnya, ketiga, meningkatkan kesejahteraan. Aplikasi on-demand services seperti Gojek berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik driver, UKM, maupun  petani dan inklusivitas keuangan.

Pemanfaatan TIK juga dapat membawa perubahan bagi kegiatan ekonomi di pedesaan yang pada akhirnya dapat mendorong inklusivitas. Saat ini, telah banyak platform yang mencoba mendorong sektor agrikultur di pedesaan untuk memanfaatkan teknologi digital. "Sebut saja aplikasi Regopantes untuk sektor pertanian, dan aplikasi Aruna untuk sektor perikanan," kata Darmin.

Platform-platform tersebut berupaya memotong rantai distribusi yang panjang untuk meningkatkan efisiensi dan membuka peluang yang lebih luas bagi para petani dan nelayan melalui pemanfaatan digital. Terdapat pula aplikasi fintech yang fokus untuk memberikan akses keuangan bagi petani, seperti aplikasi Crowde.

Dampak dari pemanfaatan teknologi di sektor agri ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, juga pelayanan yang optimal bagi konsumen melalui produk segar dan harga kompetitif.

Di sisi lain, ekonomi digital juga membuka peluang penciptaan lapangan pekerjaan baru sehingga akan muncul berbagai jenis pekerjaan baru. Sebesar 65 persen siswa Sekolah Dasar (SD) saat ini akan bekerja dengan jenis pekerjaan yang belum ada. Kebutuhan/permintaan tinggi akan tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang digital.

Oleh karena itu, Darmin menjelaskan, dalam rangka menghadapi perkembangan era ekonomi digital, pemerintah akan mendorong industri berbasis brainware.  Pengembangan talenta digital Indonesia menjadi krusial agar memiliki kompetensi yang relevan.

"Selain itu penting juga untuk mempersiapkan seluruh UMKM Indonesia agar mendapatkan manfaat dari perkembangan ekonomi digital," ucapnya.

Darmin menekankan, poin yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana pengembangan digital ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Oleh karena itu, diperlukan langkah – langkah strategis, termasuk literasi dan adopsi digital bagi seluruh masyarakat.

Penetrasi internet masyarakat Indonesia saat ini sudah cukup tinggi, yaitu mencapai 54,68 persen atau 143 juta jiwa. "Angka ini dapat menjadi kekuatan yang sangat besar, baik sebagai pasar maupun sebagai produsen di sektor digital," tutur Darmin.

Kemudian, dukungan bagi sistem inovasi. Hal ini diperlukan agar SDM Indonesia dapat terus memunculkan inovasi yang memberikan manfaat, perbaikan, dan pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement