REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak harga tiket pesawat kian mahal pada awal 2018, hingga saat ini terbilang belum ada penurunan yang signifikan. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) dalam dua hari terakhir ini melakukan pembahasan mengenai hal tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapak tidak memberikan target tertentu untuk maskapai menurunkan harga tiketnya. “Kita nggak target, bergantung mereka (maskapai) saja,” kata Luhut di Jakarta, Rabu (27/6).
Luhut membantah jika disebut memberikan waktu sepekan kepada maskapai untuk menurunkan harga tiket pesawat. Dia menegasakan pemerintah hanya melihat bagaimana suasana pasar setelah harga bahan bakar pesawat diturunkan.
Rapat untuk mmebahas persoalan tersebut juga dilakukan kemarin (26/3) dengan kementerian dan pihak terkait. Luhut mengatakan dari rapat tersebut memberikan hasil yang positif sebagai upaya menurunkan harga tiket pesawat.
“Ya hasilnya bagus, mereka akan melakukan adjusment di sana sini sesuai perhitungan mereka (maskapai),” tutur Luhut.
Hanya saja, Luhut belum bisa memberikan keterangan detail mengenai besaran penyesuaian yang akan dilakukan maskapai. Luhut mengharapkan maskapai tidak terlalu besar mengambil untung karena saat ini harga avtur yang menjadi salah satu kompenen besar dari tiket sudah turun.
Luhut memastikan pemerintah saat ini tengan melakukan opsi untuk mengupayakan penurunan harga tiket. “Kita mau turunin juga, pajak mau dikurangin supaya harganya lebih murah,” jelas Luhut.